Sedekah Waduk Cacaban, Perpaduan Budaya dan Wisata Alam
Sedekah Waduk Cacaban, Perpaduan Budaya dan Wisata Alam Khas Tegal
Wakil Bupati Tegal, Ahmad Kholid, bersama ratusan warga menghadiri ritual budaya Sedekah Waduk Cacaban di Desa Karanganyar, Kecamatan Kedungbanteng, Kamis (24/7). Tradisi tahunan ini menjadi simbol syukur masyarakat atas limpahan berkah alam sekaligus ajang pelestarian kearifan lokal di Kabupaten Tegal.
Acara ini turut dihadiri Wakapolres Tegal, Asisten Sekda, Kepala Dinas Pemuda, Olahraga dan Pariwisata (Disporapar), Camat Kedungbanteng, jajaran Forkopimcam, serta warga desa sekitar Waduk Cacaban.
Makna Sedekah Waduk: Syukur, Harmoni, dan Harapan Sejahtera
Kepala Disporapar Kabupaten Tegal, Ahmad Uwes Qoroni, dalam sambutannya menyampaikan bahwa Sedekah Waduk Cacaban mencerminkan keharmonisan antara manusia dan alam, sekaligus wujud rasa syukur kepada Tuhan Yang Maha Kuasa.
“Tahun ini kami mengusung tema Gemah Ripah Loh Jinawi Tata Tentrem Kerta Raharja, yang menggambarkan harapan masyarakat akan kehidupan yang subur, makmur, tertib, dan sejahtera,” tutur Uwes Qoroni.
Ia menambahkan, tema tersebut selaras dengan semangat gotong royong dan kebersamaan yang menjadi bagian dari visi Tegal Luwih Apik.
Dorong Wisata Budaya, Perkuat Ekonomi Kreatif Lokal
Wakil Bupati Ahmad Kholid menyampaikan apresiasi atas partisipasi masyarakat dan panitia yang telah menyukseskan acara tersebut. Menurutnya, Sedekah Waduk merupakan media promosi wisata budaya yang efektif dalam memperkuat posisi Waduk Cacaban sebagai destinasi unggulan di Kabupaten Tegal.
“Waduk Cacaban tidak hanya menawarkan panorama alam yang indah, tetapi juga kekayaan budaya yang otentik. Ini menjadi kekuatan tersendiri dalam menarik wisatawan,” ungkapnya.
Ia menambahkan, pengembangan kawasan wisata Waduk Cacaban akan terus dilakukan melalui inovasi layanan, pemberdayaan ekonomi kreatif masyarakat, serta pelibatan aktif UMKM dan Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis).
“Semua langkah ini sejalan dengan visi Tegal Maju dan Tangguh. Kami ingin manfaat ekonomi dari pariwisata bisa dirasakan langsung oleh masyarakat,” tegasnya.
Wabup juga mengajak seluruh elemen masyarakat untuk menjaga keberlanjutan Waduk Cacaban, baik dari sisi ekologi, lingkungan, maupun nilai-nilai budaya yang telah diwariskan para leluhur.
Rangkaian Ritual dan Harapan Warga
Rangkaian Sedekah Waduk Cacaban telah dimulai sejak Rabu (23/7) dengan istighosah dan doa bersama. Keesokan harinya, dilanjutkan dengan upacara adat, pelarungan kepala kerbau ke waduk, serta pertunjukan wayang golek sebagai hiburan malam bagi warga.
Ketua Pokdarwis Tirta Wijaya Kusuma, Ahmad Ahsinudin, berharap agar Waduk Cacaban terus dikembangkan, tidak hanya sebagai destinasi alam, tetapi juga sebagai pusat edukasi dan rekreasi.
“Kami tetap melestarikan apa yang telah diwariskan para leluhur. Harapan kami, Cacaban menjadi kawasan yang aman, tenteram, dan sejahtera, baik bagi warga sekitar maupun masyarakat Kabupaten Tegal secara umum,” ujarnya.
Sumber: Pemkab Tegal
Komentar