Kenalkan Produk Lintas Budaya, Disbud Kota Yogyakarta Gelar Jogja Cross Culture

Kenalkan Produk Lintas Budaya, Disbud Kota Yogyakarta Gelar Jogja Cross Culture Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi, saat menghadiri Workshop Jogja Cross Culture 2022. Foto: jogjakota.go.id

Kota Yogyakarta, Pos Jateng – Dinas Kebudayaan (Disbud) Kota Yogyakarta kembali menggelar Jogja Cross Culture (JCC) 2022. Kegiatan tersebut berkolaborasi dengan budayawan dan seniman yang bertujuan untuk memperkenalkan produk lintas budaya yang berkembang di Kota Yogyakarta dari masa ke masa.

Kepala Disbud Kota Yogyakarta, Yetti Martanti mengatakan, JCC tahun ini diharapkan dapat menjadi titik balik kegiatan seni dan budaya di masa pandemi Covid-19, seperti tema yang diangkat.

“Tahun ini JCC mengangkat tema ‘Sulih Luwih Pulih’ yang dimaknai sebagai harapan kegiatan seni dan budaya bisa kembali pulih. Diharapkan JCC ini menjadi momentum yang bagus untuk semakin menguatkan predikat Yogyakarta sebagai kota budaya, paparnya di sela-sela Workshop Jogja Cross Culture 2022 di Grand Inna Hotel, Selasa (10/5).

Jogja Cross Culture (JCC) 2022 akan digelar pada 14-15 Mei 2022 dengan konsep hybrid, yang bisa disaksikan secara langsung di Teras Malioboro II dan live streaming di kanal Youtube Dinas Kebudayaan Kota Yogyakarta.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, JCC merupakan salah satu bentuk optimisme Kota Yogyakarta untuk menjadi pusat pengembangan seni dan budaya, bukan hanya budaya Jawa atau budaya Indonesia saja tapi juga lintas budaya antar negara di dunia.

“Ke depannya JCC ini sangat mungkin akan dijadikan sebagai indikator dan referensi para seniman dan budayawan di dunia berkaitan dengan perkembangan seni dan budaya. Dengan adanya JCC ini juga bukan hanya seniman dan budayawan saja yang terlibat, tapi juga masyarakat secara umum yang pada akhirnya terpapar serta teredukasi terkait pertumbuhan seni dan budaya yang terjadi,” tutur Heroe.

Sementara itu, Program Director Jogja Cross Culture 2022, RM Altiyanto Henryawan memaparkan, perhelatan ini memiliki konsep yang mengutamakan kolaborasi dan keberagaman. Mulai dari pertunjukan dramatari musikal dari 14 kemantren, penampilan live streaming street art, visualisasi lagu-lagu yang bertemakan Yogyakarta, flashmob para PKL Malioboro dan Drummer Guyub Yogyakarta (DGYK) serta Sarkem Percussion.

“Banyak pihak yang terlibat untuk memeriahkan JCC kali ini, termasuk sanggar-sanggar seni, partisipan dari luar negeri itu ada dari Ekuador, akademisi, seniman dan budayawan, kemantren, komunitas, dan pastinya Pemerintah Kota Yogyakarta. Kami optimis kalau kolaborasi yang beragam ini bisa menghasilkan karya yang positif,” pungkasnya.

Jogja Cross Culture merupakan agenda rutin tahunan yang bersumber dari Dana Keistimewaan (Danais) dan pertama kali digelar pada 3-4 Agustus 2019. Pada tahun 2020 dan 2021, JCC digelar secara live streaming lantaran keterbatasan keadaan di masa pandemi Covid-19.