Bupati Temanggung Agus Setyawan (kiri). Foto Pemprov Jawa Tengah

Agus Gondrong, Tata Fasum, Adipura

Agus Gondrong Bakal Tata Fasum Secara Maksimal Jika Ingin Kembalikan Adipura

Pada era 1970-an, Temanggung dikenal sebagai kota kecil terbersih di Indonesia dan dianugerahi status sebagai Kota Adipura, berkat kenyamanan serta kebersihan lingkungannya, ditambah dengan cuaca dinginnya.

Pada era 1970-an, Temanggung dikenal sebagai kota kecil terbersih di Indonesia dan dianugerahi status sebagai Kota Adipura, berkat kenyamanan serta kebersihan lingkungannya, ditambah dengan cuaca dinginnya. Seiring dengan perubahan zaman, Bupati Temanggung Agus Setyawan berkeinginan, untuk mengembalikan Temanggung ke statusnya sebagai Kota Adipura.

Status Adipura ini diberikan oleh pemerintah pusat kepada kabupaten atau kota yang berhasil dalam manajemen kebersihan lingkungan, pengelolaan kebersihan kota, juga aspek keamanan dan kenyamanan masyarakat.

“Penataan di sejumlah fasilitas publik perlu dilakukan secara menyeluruh, karena kami bertujuan agar Temanggung kembali ke masa lalu, di periode saat meraih Adipura. Menjadikan Temanggung yang bersih dan nyaman. Insya Allah, kami akan mendorong ini kembali, sehingga wajah Temanggung yang mencerminkan masyarakatnya, khususnya di Kota Temanggung, dapat kembali seperti semula,” ujarnya saat memimpin Apel Pagi Luar Biasa di Halaman Kantor Dinas Perhubungan, Rabu (14/5).

Untuk Dinas Perhubungan, bupati yang akrab dipanggil Agus Gondrong ini meminta langkah awal berupa pemetaan area parkir di pusat kota, kemudian memasang rambu-rambu, terutama di lokasi yang rawan kecelakaan. Ia berharap, langkah ini memberi kenyamanan dan keamanan bagi pengendara serta masyarakat yang memarkir kendaraan mereka.

“Kita perlu melakukan pemetaan lokasi parkir, setelah itu rambu-rambu di jalan harus lebih banyak dipasang, meskipun karena keterbatasan dana, kita prioritaskan lokasi yang berbahaya terlebih dahulu. Setelah Lebaran lalu, di tanjakan Kebun Teh Tambi, khususnya di atas Desa Canggal, Kecamatan Candiroto, beberapa kali terjadi kecelakaan akibat rem blong, jika tidak salah terdapat enam atau tujuh titik yang cukup serius, sehingga ini menjadi perhatian kita bersama,” jelasnya.

Agus menambahkan, penerangan pada jalan umum dan pemasangan rambu di lokasi rawan juga menjadi fokusnya sebagai pengingat bagi para pengendara.

“Untuk PJU, saya minta Dishub untuk melakukan penataan, termasuk pemasangan rambu sebagai pengingat bagi masyarakat yang berkendara di jalan raya, saya juga mengimbau agar tetap berhati-hati. Mengenai perparkiran, kita akan merapikan, kita akan melihat terlebih dahulu, memetakan lebih dulu, yang terpenting adalah bagaimana membuat masyarakat nyaman saat parkir. Yang jelas, kontribusi dari area parkir dapat meningkatkan PAD,” katanya.

Proses menuju Kota Adipura ini tidak bisa dikerjakan oleh satu pihak saja, melainkan memerlukan partisipasi dari seluruh elemen, mulai dari masyarakat hingga lintas sektor. Agus pun meminta agar sinergi antar perangkat daerah ditingkatkan, agar program-program yang saling berkaitan dapat dijalankan bersama.

Sumber: jatengprovgoid

Komentar