DPR RI Kecam Penyuntikan Vaksin Dosis Ketiga Bagi Pejabat

DPR RI Kecam Penyuntikan Vaksin Dosis Ketiga Bagi Pejabat Ilustrasi vaksin. Foto: Pixabay.com

Jakarta, Pos Jateng - Wakil Ketua Fraksi PKS DPR RI, Mulyanto mengecam para pejabat yang mendapatkan suntikan dosis ketiga atau vaksin booster Covid-19. Ia menilai para pejabat terkesan mendahulukan kepentingan pribadi dan melukai hati rakyat.

"Jangan sampai bersikap sewenang-wenang dan mendahulukan kepentingan sendiri. Jangan mentang-mentang pejabat boleh melanggar aturan dan melukai rasa keadilan dalam masyarakat," kata Mulyanto kepada Alinea.id, Kamis (26/8).

Apabila para pejabat negara ingin vaksin dosis ketiga, kata Mulyanto, sebaiknya diberikan setelah masyarakat secara umum mendapat dosis lengkap. Itu pun bagusnya menggunakan vaksin Merah Putih yang sedang disiapkan.

"Sedang untuk dosis ketiga hanya diberikan kepada nakes, yang sangat rentan terpapar mengingat dosis 1 dan 2 yang mereka terima adalah vaksin sinovac tingkat kemanjuran pas-pasan, sehingga perlu booster," ujarnya.

Ia minta pemerintah fokus menanggulangi pandemi ini berdasar prinsip keadilan dan kepentingan masyarakat. Jangan sampai upaya ini dirusak dengan contoh buruk yang merugikan banyak pihak.

"Sebaiknya sekarang ini fokus menuntaskan vaksinasi dosis 1 dan 2 untuk masyarakat umum. Kalau sudah selesai barulah berikan vaksin dosis ketiga bagi siapapun yang membutuhkan. Itu baru adil," tegasnya.

Dilansir dari ourworldindata.org, persentase penduduk Indonesia yang sudah divaksin sebesar 21%. Sebanyak  9,4% di antaranya sudah mendapat vaksin "lengkap", sementara 12% sisanya baru mendapat vaksin dosis pertama.

Angka ini terpaut jauh dengan cakupan vaksinasi di India yang mencapai 33% dari total penduduk, di mana 24% sudah mendapat vaksin lengkap dan 9,6% baru mendapat vaksin dosis pertama.

Sementara, kecepatan vaksin Indonesia masih di bawah 1 juta penduduk perhari. Sedangkan di India sudah mencapai 4,6 juta penduduk perhari.

"Kalau melihat data itu harusnya kita malu main-main menghadapi masalah serius ini. Masih banyak PR yang harus dituntaskan untuk menanggulangi pandemi ini," pungkas Mulyanto.

Sebagai informasi, perihal para pejabat telah menerima suntikan dosis ketiga bocor ke publik melalui percakapan Presiden Jokowi dengan sejumlah pejabat yang terdengar dalam rekaman video kunjungan ke Kalimantan Timur, Selasa (24/8).

Dalam rekaman tersebut, terungkap sejumlah pejabat seperti Gubernur Kaltim hingga Panglima TNI ternyata sudah mendapat suntikan dosis ketiga atau vaksin booster Covid-19. Rekaman video tersebut sempat tersiar di kanal YouTube Sekretariat Presiden, namun kini telah dihapus.

Rekaman itu menampilkan momen ketika Jokowi meninjau pelaksanaan vaksinasi Covid-19 di SMPN 22 Kota Samarinda, Kaltim, Selasa (24/8). Jokowi didampingi oleh Menteri Pertahanan Prabowo Subianto, Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahjanto, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo, Gubernur Kalimantan Timur Isran Noor, serta Wali Kota Samarinda Andi Harun.