Kemah Budaya Kaum Muda Hasilkan Purwarupa Berbasis Digital

Kemah Budaya Kaum Muda Hasilkan Purwarupa Berbasis Digital Tari Muloroso pada pembukaan Kemah Budaya Kaum Muda di Kompleks Candi Prambanan, Yogyakarta, Minggu (21/7/2019). (Foto: Antara).

YOGYAKARTA - Sebanyak 132 kelompok mengikuti kegiatan Kemah Budaya Kaum Muda (KBKM) di Kompleks Candi Prambanan, dari 21 hingga 25 Juli 2019.

Direktur Jenderal Kebudayaan Hilmar Farid di Yogyakarta, Minggu (21/7) mengatakan, 132 kelompok adalah kelompok yang terpilih setelah seleksi dari proposal mereka kirimkan.

"Ada sekitar 735 kelompok atau sebanyak 3.086 orang yang telah mendaftar dan memasukan proposal purwarupa mereka, dan sudah terseleksi menjadi 132 kelompok," kata Hilmar.

Kemah Budaya Kaum Muda akan menjadi ruang inkubator, yang mendorong lahirnya berbagai purwarupa dan inisiatif sosial, untuk memperkuat upaya pemajuan kebudayaan di berbagai daerah.

Upaya pemajuan kebudayaan ini akan berbasis interaksi kreatif, antar kaum muda sebagai garda-depan dengan menggunakan pendekatan terpadu di bidang STEAM (Science, Technology, Engineering, Arts dan Mathematics).

Pesertanya berusia antara 18 sampai dengan 28 tahun. Mereka berhasil terpilih purwarupa alfa untuk difasilitasi pengembangannya, dalam acara puncak Kemah Budaya Kaum Muda. 

Capaian dari tahap akhir ini adalah akan terbentuk sebanyak 133 kelompok kerja, yang akan menghasilkan 133 purwarupa. Kerja kelompok ini akan dibantu dengan tim fasilitator yang berpengalaman di bidang STEAM dan Inovasi digital.

Di akhir kemah, akan diadakan pameran 133 purwarupa dan penjurian terhadapnya, untuk menghasilkan seleksi atas 12 purwarupa potensial dari 12 kelompok.

Purwarupa Berbasis Digital

Kemudian, pasca-KBKM, 12 purwarupa potensial ini akan difasilitasi untuk dikembangkan menjadi purwarupa versi beta. Kemudian akan dipamerkan pada acara puncak Pekan Kebudayaan Nasional 2019 mendatang.

Pengembangan purwarupa berupa aplikasi digital, yang berbasis platform yang memungkinkan interaksi antarpengguna, atau dengan kata lain terjadi gotong royong digital.

Selain itu, purwarupa berbasis aplikasi digital ini berupaya mendorong user-generated content. KBKM juga berusaha memaksimalkan fungsi geotagging sebagai basis data geo-spasial.

Melalui karya yang diciptakan kaum muda tersebut, diharapkan membantu memecahkan tantangan pemajuan Kebudayaan di Indonesia, dan dapat membahagiakan seluruh lapisan masyarakat. (Ant).