Festival Wong Gunung Menceritakan Krisis Air di Pemalang

Festival Wong Gunung Menceritakan Krisis Air di Pemalang Festival Wong Gunung 2019 di Kabupaten Pemalang, Jateng, Minggu (8/9). (Foto: Pemprov Jateng)

PEMALANG - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Pemalang, Jawa Tengah (Jateng), menggelar "Festival Wong Gunung 2019. Atraksi seni budaya ini bercerita tentang kesulita warga dalam mendapatkan air bersih.

Pertunjukan menceritakan prosesi pengambilan air atau Ritual Agung Banyu Penguripan dari lereng Gunung Slamet. Oleh para kesatria. Demi memenuhi kebutuhan masyarakat.

Tujuh kesatria terpilih ditugaskan mengambil air dari tujuh sumber mata air Gunung Slamet. Banyu Panguripan lalu diruwat. Kemudian dikirab dan diserahkan kepada masyarakat.

"Saya terkejut. Kisah kesulitan air karena kemarau saja bisa jadi pertunjukan sebagus ini," ucap Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo, di Lapangan Pulosari, Pemalang, Minggu (8/9).

Menurutnya, festival tersebut membanggakan. Pangkalnya, geliat kesenian tak sekadar terlihat di kota-kota besar.

"Kita butuh banyak atraksi-atraksi kesenian semacam ini. Selain untuk menarik wisatawan, kalau banyak pertunjukan seni, maka masyarakat akan bahagia," tuturnya.

Di sisi lain, Ganjar menerangkan, pemerintah pusat tengah mengerjakan program air bersih. Untuk mengatasi kekeringan di Pulosari. Kini dalam tahap penyelesaian bestek.

"Saya akan kawal sendiri program ini. Agar dalam 1-2 tahun ke depan, daerah ini sudah tidak kesulitan air bersih," kata dia, mengutip situs web Pemprov Jateng.