Semarang Lestarikan Batik melalui Pameran Fesyen

Semarang Lestarikan Batik melalui Pameran Fesyen Acara "Semarang Fashion Parade" di Semarang Kreatif Galeri, kawasan Kota Lama, 7 September 2017. (Foto: Pemkot Semarang, Jateng)

Semarang - Pemerintah Kota (Pemkot) Semarang, Jawa Tengah (Jateng), menggelar pameran fesyen bertajuk "Melestarikan Batik Indonesia" di Taman Indonesia Kaya, Jalan Menteri Supeno, 9-11 November 2018.

"Tema ini diangkat, karena Kota Semarang memiliki ragam batik yang kaya dan khas serta memiliki nilai filosofi tinggi," ujar Kepala Dinas Perindustrian Kota Semarang, Nurjanah, beberapa saat lalu.

Kegiatan "Semarang Kaya In Fashon" itu, melibatkan Dewan Kerajinan Nasional Daerah (Dekranasda) Kota Semarang. Acara berupa pameran Industri fesyen dan gelar karya desainer.

"Menampilkan 45 stand dari para desainer, komunitas fesyen serta akademisi, pengrajin batik tas, dan aksesori fesyen," beber dia.

Adapula desainer parade yang diikuti 152 perancang busana. Di antaranya, Ian Priyono, Soese Asmadi, Elkana Gunawan, Inge Chu, dan Pinky Hendarto. Sebanyak 535 busana bakal dibawakan 370 model.

"Kehadiran guest star dua perancang busana, Denny Wirawan dan Nonita Respati dan Lisa Fitria, akan melengkapi kemegahan gelar karya fesyen pada acara Semarang Kaya In Fashion ini," terang Nurjanah.

Rangkaian kegiatan lainnya, kompetisi sketsa busana oleh masyarakat dengan tema etnik modern materi batik Semarang.

Sedangkan tujuan acara, mendorong industri fesyen tumbuh maju dan berkembang. Apalagi, sudah ditetapkan sebagai "Kota Kreatif Fashion" dan "Semarang Java Fashion Capital".

"Sebagai wadah eksistensi desainer-desainer serta ajang pamer produk-produk fesyen yang berkembang di Kota Semarang, acara Semarang Kaya In Fashion menjadi sarana mengangkat potensi industri fesyen, ajang promosi, dan pengenalan tentang produk fesyen di masyarakat," tuntas Nurjanah.