Sangiran International Youth Forum yang berlangsung pada Jumat (9/5/2025). Foto Pemprov Jawa Tengah

Sangiran Menuju Desa Dunia, Pemkab Sragen Siap Dukung Pengem

Sangiran Menuju Desa Dunia, Pemkab Sragen Siap Dukung Pengembangan Museum

Komitmen Kabupaten Sragen untuk mendorong kerjasama internasional dan perlindungan warisan budaya global kembali ditekankan lewat Sangiran International Youth Forum yang berlangsung pada Jumat (9/5).

Komitmen Kabupaten Sragen untuk mendorong kerja sama internasional dan perlindungan warisan budaya global kembali ditekankan lewat Sangiran International Youth Forum yang berlangsung pada Jumat (9/5). 

Acara ini dihadiri oleh peserta dari beragam negara seperti Spanyol, Brasil, Tiongkok, India, Namibia, Peru, Prancis, dan Indonesia, sebagai usaha memperkuat jaringan global dalam pengembangan Sangiran sebagai situs sejarah dunia. 

Bupati Sragen Sigit Pamungkas, yang hadir secara langsung, menyampaikan harapannya agar Sangiran tidak hanya berfungsi sebagai pusat penelitian dan pelestarian sejarah, tetapi juga berkembang menjadi sebuah Kampung Dunia dan tempat terbuka untuk dialog antar negara, pengembangan masyarakat, serta promosi potensi lokal. Pemerintah Kabupaten Sragen menyatakan komitmennya untuk mendukung pengembangan holistik antara area museum, masyarakat, dan lingkungan di sekitarnya. 

“Harapan kami, Sangiran dapat menjadi kampung dunia. Mereka yang datang ke sini tidak hanya untuk mengamati masa lalu, tetapi juga berinteraksi dengan masyarakat yang hidup berdampingan dengan sejarah yang megah ini. Puluhan, bahkan ratusan wisatawan internasional dapat tinggal selama beberapa hari dan menjelajahi Sangiran secara keseluruhan,” ungkap Bupati Sigit. 

Dia juga menekankan pentingnya pembangunan yang menyeluruh, tidak hanya berfokus pada museum atau artefak purbakala, tetapi juga melibatkan pengembangan komunitas lokal sebagai komponen vital dalam ekosistem warisan budaya. 

“Kita memiliki dua keunggulan, yaitu menelusuri sejarah dan mengamati proses panjang pembentukan masyarakat modern yang berkembang di atas tanah yang sarat sejarah ini,” tegasnya. 

Di tengah forum, Sigit bertukar pandangan dan berdiskusi secara mendalam dengan dua narasumber utama, Prof. Harry Widianto, arkeolog senior dari Indonesia, dan Prof. Francois Semah, pakar arkeologi asal Prancis. Diskusi ini mencakup peluang kerjasama internasional, strategi pelestarian, serta penggabungan antara ilmu pengetahuan, budaya, dan pengembangan ekonomi lokal. 

“Pemerintah daerah siap mendukung proses transformasi Sangiran. Melalui forum internasional ini, saya membuka peluang komunikasi dan kolaborasi agar Sangiran bisa menjadi kampung internasional yang membanggakan Sragen dan Indonesia di panggung dunia,” tutupnya.

sumber pemprovjateng

Komentar