Penghargaan Adiluhung KH Maimun Zubair
Penghargaan Adiluhung untuk KH Maimun Zubair, Taj Yasin: Pengabdian untuk Keutuhan Indonesia
Mendiang KH Maimun Zubair, yang lebih dikenal sebagai Mbah Moen, menerima penghargaan dalam kategori Adiluhung pada Detik Jateng-Jogja Awards 2025, yang berlangsung di Grhadika Bhakti Praja, Semarang, pada Rabu (23/7).
Penghargaan tersebut diserahkan oleh Pemimpin Redaksi detik.com Alfito Deannova Gintings, kepada putra KH Maimun Zubair, Taj Yasin, yang juga menjabat sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah.
Penghargaan ini diberikan sebagai penghargaan atas pemikiran dan teladan yang ditunjukkan oleh Mbah Moen sebagai seorang ulama dan tokoh bangsa dalam ranah keilmuan dan kemanusiaan.
Sebagai catatan, Mbah Moen lahir di Kecamatan Sarang, Kabupaten Rembang, pada 28 Oktober 1928 dan merupakan pendiri Pondok Pesantren Al Anwar di Rembang.
Pada kesempatan tersebut, Taj Yasin menyampaikan, KH Maimun Zubair adalah sosok yang dedikatif dalam memelihara keutuhan Indonesia. Ia juga menambahkan, ayahnya pernah tergabung sebagai tentara rakyat dalam masa perjuangan kemerdekaan.
“Mbah Maimun yang saya kenal, mengaku kepada kami bahwa beliau merupakan alumni TNI. Beliau mulai mengabdi untuk negara pada masa perjuangan kemerdekaan, bertugas di Koramil Sarang, Rembang,” ucapnya.
Namun, karena sejumlah faktor, Mbah Moen kemudian memilih untuk mundur dan berkontribusi dengan cara lain untuk memenuhi kebutuhan bangsa ini.
Taj Yasin juga menjelaskan, Mbah Moen memiliki idealisme bahwa pergantian kepemimpinan bukanlah untuk menggantikan, melainkan untuk meneruskan kepemimpinan yang ada sebelumnya.
“Itu adalah cita-cita beliau yang pernah disampaikannya kepada saya secara pribadi,” katanya.
Taj Yasin menambahkan, Mbah Moen pernah meminta agar ia terjun ke ranah politik, yang membawanya terpilih sebagai Wakil Gubernur Jawa Tengah sebanyak dua kali. Ia berusaha menjalankan amanah yang diberikan oleh ayahnya untuk tidak menghujat para pemimpin sebelumnya, melainkan melanjutkan kepemimpinannya.
Pria yang akrab dipanggil Gus Yasin ini menyatakan, ada teladan dari Mbah Moen yang harus dipegang oleh semua. Di mana, dalam kondisi apapun, Indonesia harus diprioritaskan.
“Saya mengikuti jejak beliau. Pernah, dalam sebuah kesempatan, saya tidak sependapat dengan kebijakan pemerintah, namun hal itu tidak diungkapkan secara langsung. Dukungan tetap diberikan melalui pemikiran yang disampaikan oleh beliau,” ujarnya.
Selanjutnya, ia menjelaskan bahwa pemikiran Mbah Moen tetap relevan hingga kini, dengan pendekatan yang mencari kesepakatan dan titik tengah.
Pemimpin Redaksi Detik.com Alfito Deannova menyatakan, almarhum KH Maimun Zubair selama hidupnya dikenal sebagai pembela nilai-nilai kemanusiaan, kebhinekaan, dan Pancasila.
“Beliau sering kali menjadi penengah dalam gesekan sosial dan konflik di kalangan elite politik. Pemikirannya tentang konsep lita’arafu, yang mengedepankan saling mengenal, serta konsep sawa’ yang menitikberatkan pada kesepakatan, keduanya merupakan warisan pemikiran yang tetap relevan hingga sekarang,” katanya.
Sumber: Portaljatengprovgoid
Komentar