Revitalisasi Rumah Pramoedya Toer Tak Sesuai Harapan

Revitalisasi Rumah Pramoedya Toer Tak Sesuai Harapan Rumah sastrawan Pramoedya Ananta Toer di Blora. (Foto: Pemkab Blora, Jateng)

Blora - Keluarga menolak revitalisasi rumah sastrawan Pramoedya Ananta Toer di Jalan Sumbawa Nomor 40, Kabupaten Blora, Jawa Tengah (Jateng). Sebab, mengubah bentuk keaslian rumah.

"Kalau bahasanya revitalisasi, ya, titik vitalnya saja yang diperbaiki, bukan merubah bentuk," ujar adik Pramoedya, Soesilo Toer, Rabu (5/12).

"Kalau seperti ini, ya, rumah kokoh, lebih bagus dari yang dulu. Tapi, saya soroti dari segi heritage, dari segi budaya," imbuh dia.

Dia menerangkan, telah berkali-kali menyampaikan komplain. Namun, Soesilo justru mendapatkan jawaban tak mengenakkan dari kontraktor ataupun penanggung jawab proyek.

"Dulu, awal, penanggung jawab proyek baik. Kalau sama saya, sapa. Tapi, setelah ada keluhan yang kami sampaikan, sekarang, ya, menegur sapa saja tidak," ungkapnya.

Sementara itu, Anak Soesilo, Benne, menjelaskan beberapa pengerjaan yang tidak sesuai. Contohnya, penutup jendela dihilangkan, jumlah jendela bertambah, pintu antarkamar ditiadakan, serta jarak ruang kian sempit lantaran ditambah sekat untuk ruangan baru. 

"Jendela luar semula ada kupingnya, sekarang hilang. Pintu depan tadinya ada penutup, seperti kanopi, sekarang hilang. Antarkamar, semula ada penghubung berupa pintu sekarang dihilangkan. Banyak detail yang berubah," bebernya.

Dia pun menyesalkan sikap perencana yang minim komunikasi dengan pihak keluarga sejak awal revitalisasi. Sementara sekarang, perencana dengan penanggung jawab proyek saling lempar tanggung jawab.

"Dulu perencana kami kirim usulan. Tapi kemudian bilang, kalau draf sudah jadi. Sehingga, usulan kami tidak bisa digunakan saat itu. Diarahkan usulan langsung disampaikan ketika pelaksanaan," terang Bene.

"Namun, justru pas kita usul ke perencana, dilempar ke kontraktor ataupun pengawas di lapangan. Sedangkan mereka, kan, juga enggak berani mengubah gambar. Mereka, kan, hanya pelaksana," tandasnya. 

Proyek revitalisasi rumah Pramoedya dilakukan Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) senilai Rp878 juta. Revitalisasi berlangsung selama selama 75 hari kerja terhitung sejak 1 November 2018.