Pastikan Ketersediaan Oksigen, Pemda DIY Bangun Sentra Oksigen

Pastikan Ketersediaan Oksigen, Pemda DIY Bangun Sentra Oksigen Ilustrasi Oksigen. Foto: ekonomi.bisnis.com

Yogyakarta, Pos Jateng - Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X, mengungkap Pemda DIY akan membangun sentra oksigen untuk memastikan ketersediaan oksigen di DIY.

“Setiap hari kami telah peringati RS, kami juga sedang identified, di RS yang kecil-kecil ada tabung. Yang kosong-kosong akan diambil untuk selanjutnya diisi,” ujar Sri Sultan, pada Rapat Koordinasi Penanganan Covid-19 DIY, Rabu (28/7).

Sementara itu, Asekda Bidang Perekonomian dan Pembangunan Setda DIY, Tri Saktiyana, menyampaikan sentra oksigen dibangun karena Jogja merupakan satu-satunya daerah yang tidak memiliki pabrik oksigen. Pabrik oksigen banyak terletak di Jabar, Jatim, Jateng, dan termasuk Banten hingga luar Jawa.

“Nah Jogja itu satu-satunya daerah yang tidak punya pabrik oksigen. Adanya di Jabar, Jatim, Jateng, dan termasuk Banten hingga luar Jawa. Sementara menurut data terakhir dari Dinkes (DIY), baik isolasi maupun ICU, kebutuhannya mendekati 60 ton per hari. Kalau dikonversi ke meter kubik sekitar 44.051 meter kubik,” ujarnya.

Dilansir pada laman jogjaprov.go.id, sejauh ini jumlah pasti yang selalu didapatkan DIY per harinya sekitar 35 ton, namun masih ada 20 ton yang belum tercukupi. Dari 20 ton itu, didukung oleh program CSR meski waktu datang dan jumlah tonasenya belum tidak tentu.

“Jadi masih ada sekitar 10 ton ketidakpastian yang setiap hari kita update terus pagi, siang, dan sore. Tingkat kebutuhannya kita update melalui RS Online (SIRS),” urai Tri Sakti,”

Tri Sakti mengungkapkan Pemda DIY akan bekerjasama dengan Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG) untuk mengoperasikan secara teknis sentra oksigen. Nantinya sentra oksigen akan menggunakan sistem oksigen generator.

“Jadi sistem kerjanya itu nanti bisa mengeluarkan gas yang akan ditampung di tabung kecil, tengah, besar. RS yang memerlukan bisa ambil di sana dengan menyiapkan tabung kosong yang sudah disinfektan,” jelasnya.

Sentra oksigen ini akan beroperasi di Balai Pengembangan Teknologi Tepat Guna (BPTTG) di Jalan Kusumanegara, Kota Yogyakarta dan mulai beroperasi pada September 2021. skema pembiayaan sentra oksigen ini sepenuhnya menggunakan dana APBD DIY, sehingga masyarakat tidak dipungut biaya untuk pengisian tabung.

“Nantinya, masyarakat yang punya tabung oksigen, supaya terkoordinir dengan baik, bisa melalui fasyankes setempat. Kalau dari tempat isoter, itu tabung kosongnya dikirim ke puskesmas setempat. Puskesmas secara kolektif akan mengirimkan tabung itu setelah disinfektan. Dan itu free alias gratis, semua biaya akan ditanggung Pemda DIY,” tutur Tri Sakti.