Mendagri Menilai Positif Tindakan Ahmad Luthfi, Kerjasama
Mendagri Menilai Positif Tindakan Ahmad Luthfi, Kerja Sama dengan 44 Universitas
Menteri Dalam Negeri Republik Indonesia Tito Karnavian, memberikan apresiasi terhadap langkah Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi, yang menciptakan Forum Rektor dengan 44 perguruan tinggi di daerahnya untuk memajukan wilayah.
Tito menyatakan, kerja sama strategis antara pemerintah daerah dan institusi pendidikan adalah ide cerdas untuk merealisasikan kebijakan publik yang didasarkan pada penelitian dan kebutuhan yang nyata.
“Ini adalah ide yang baik, langkah yang tepat. Mengapa? Agar setiap kebijakan yang kita buat tidak hanya berdasarkan perasaan, tetapi benar-benar berlandaskan penelitian,” ungkap Tito dalam acara Silaturahmi dan Rapat Kerja Forum Majelis Wali Amanat Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum se-Indonesia, di Hotel Tentrem, Semarang, pada Jumat (9/5).
Dalam kegiatan itu, selain Mendagri, juga hadir Menteri Pendidikan Tinggi, Sains, dan Teknologi Republik Indonesia, Brian Yuliarto, serta Wakil Menteri Keuangan RI, Anggito Abimanyu, dan sejumlah pemimpin serta anggota MWA dari 24 PTN-BH di seluruh Indonesia.
Tito menilai, langkah yang diambil oleh Ahmad Luthfi layak dicontoh oleh provinsi lain. Terlebih, banyak kebijakan yang tidak berhasil karena kurangnya kajian yang mendalam.
“Jangan hanya membangun tanpa studi terlebih dahulu. Hindari situasi seperti kasus Lapindo. Seandainya riset dilaksanakan dari awal, sejumlah bencana bisa dihindari,” tegasnya.
Selanjutnya, Tito menekankan pentingnya peranan perguruan tinggi dalam membantu pemerintah mencari solusi untuk masalah mendesak di daerah, seperti kemiskinan, masalah stunting, dan banjir.
“Jika hasil penelitian dari perguruan tinggi dapat diimplementasikan dalam kebijakan, itu tidak hanya mendukung pemerintah tetapi juga menjadi kebanggaan bagi dunia akademik,” papar Tito dengan serius.
Menanggapi hal tersebut, Gubernur Jawa Tengah Ahmad Luthfi menyatakan, kolaborasi antara pemerintah dan perguruan tinggi sudah nyata dan berjalan dengan baik. Salah satu contohnya adalah kerja sama dengan Universitas Diponegoro untuk mengembangkan teknologi desalinasi air payau menjadi air tawar yang aman untuk dikonsumsi.
“Kami telah menerapkan ini di Pekalongan dan Sayung Demak. Bersama Undip, kami mengolah air payau sehingga siap diminum. Ini bisa menjadi model bagi daerah pesisir lainnya. Intinya, kami keterlibatan kampus dari awal di sini,” jelas Luthfi.
Melalui Forum Rektor, Ahmad Luthfi berharap agar kerja sama antara pemerintah provinsi Jawa Tengah dan dunia akademik bisa semakin menguat, sehingga setiap program pembangunan daerah benar-benar didukung oleh data yang solid, penelitian ilmiah yang memadai, dan solusi yang aplikatif.
sumber pemprovjateng
Komentar