Disbudporapar Klaten Kawal 2 Situs Budaya Terdampak Tol Solo-Jogja

Disbudporapar Klaten Kawal 2 Situs Budaya Terdampak Tol Solo-Jogja Disbudporapar serah terima benda cagar budaya dengan BPCB Jawa Tengah. Foto: Instagram @disbudporapar_klaten

Klaten, Pos Jateng – Dinas Kebudayaan Kepemudaan Olahraga dan Pariwisata (Disbudporapar) Klaten terus mengawal rekayasa teknis terhadap situs budaya Keprabon dan Wonoboyo yang terdampak pembangunan Tol Solo-Jogja. Kabid Kebudayaan Disporapar Klaten, Yuli Budi Susilowati mengatakan, pihaknya sudah menemui Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) dan kontraktor terkait rekayasa tersebut.

"Dari hasil pembahasan untuk di Keprabon dan Wonoboyo akan ada perlindungan khusus. Nantinya akan dilakukan rekayasa teknis saat jalan tol melintasi kedua situs tersebut," paparnya.

Yuli menambahkan, diharapkan pihak kontraktor dapat mengakomodir permintaan komunitas Hindu di sekitar situs Keprabon agar diberi akses untuk sembahyang.

"Kami harapkan dari pihak kontraktor tetap mengakomodir apa yang menjadi keinginan dari teman-teman komunitas Hindu di Polanharjo agar tetap diberi akses untuk sembahyang. Termasuk dari Komunitas Pemerhati Cagar Budaya (KPCB) Klaten agar tidak merubah dan tetap dijaga kelestariannya. Terpenting itu jangan sampai diuruk pada kawasan situs, itu yang menjadi harapan kami," terangnya.

Selain mengawal rekayasa teknis, Disbudporapar Klaten juga terus melakukan pengawasan dan peninjauan terhadap kedua situs tersebut. Analis Cagar Budaya dan Koleksi Museum Disbudporapar Klaten, Satyawira menjelaskan, berdasarkan hasil pemantauan, ada upaya perlindungan terhadap situs di Keprabon dengan mengambil jarak radius pengeboran tiang pancang sekitar 6 meter dari kawasan.

"Kalau kami melihat keberadaan tiang pancang yang ada di sekitar situs memang akhirnya nanti di bawah jalan tol. Tiang pancang jarak terdekat sekitar 6 meter pada bagian depan yoni. Sedangkan bagian belakangnya ada tiang pancangnya berjarak sekitar 10 meter," jelasnya.

Proses pengeboran tiang pancang, lanjut Satyawira, berjalan lancar tanpa mengenai batuan candi yang terpendam di dalamnya.

“Saat pengeboran semua berjalan lancar. Batuan candi yang terpendam tidak ada yang tersentuh. Untuk dua gundukannya juga masih di lokasi yang sama. Tidak ada yang berani untuk menggesernya. Tidak ditemukan juga objek diduga cagar budaya (ODCB) lainnya,” pungkasnya.

Sementara itu, PT Jogjasolo Marga Makmur (JMM) selaku badan usaha pengelola Tol Solo-Jogja akan membangun box dan jembatan untuk menjaga kedua situs cagar budaya tersebut.

“Untuk di Situs Keprabon tidak akan kami geser, tetapi kita berikan perlindungan. Bentuknya berupa box untuk melindungi kawasan situs. Sedangkan untuk Situs Wonoboyo, nantinya akan dibuat model jembatan,” papar General Manager Lahan dan Utilitas PT JMM, Muhammad Amin.