Bupati Temanggung Agus Setyawan mengunjungi PT Gudang Garam di Kota Kediri pada Selasa (10/6/2025). Foto Pemprov Jawa Tengah.

Agus Gondrong Perjuangkan Serapan Tembakau Petani Kunjungi

Agus Gondrong Perjuangkan Serapan Tembakau Petani Kunjungi Gudang Garam

Safari yang dilakukan oleh Bupati Temanggung Agus Setyawan untuk kunjungan industri rokok masih terus berlanjut. Setelah mengunjungi Kota Kudus dan Malang, kini giliran PT Gudang Garam di Kota Kediri yang menjadi target.

Safari yang dilakukan Bupati Temanggung Agus Setyawan untuk kunjungan industri rokok masih terus berlanjut. Setelah mengunjungi Kota Kudus dan Malang, kini giliran PT Gudang Garam di Kota Kediri yang menjadi target pada Selasa (10/6).

Diskusi panjang berlangsung antara kedua belah pihak mengenai persiapan menjelang musim panen besar tembakau, dengan harapan hasil produksi dari petani dapat diserap.

Seperti agenda sebelumnya, Agus Setyawan juga mengundang berbagai pihak. Mulai dari anggota DPRD, dinas terkait, hingga Tim Komite Pertembakauan pun turut hadir. Agus berharap, dalam beberapa minggu ke depan, akan ada berita baik dari PT Gudang Garam, mengingat petani di Kabupaten Temanggung telah memulai proses penanaman tembakau.

"Kami terus berharap, akan muncul berita positif dari PT Gudang Garam dalam waktu dekat. Semoga kuota pembelian dapat tetap dibuka. Para petani sudah memulai kegiatan penanaman tembakau," jelasnya.

Wakil Ketua DPRD Kabupaten Temanggung Tunggul Purnomo berharap, di tahun-tahun mendatang, PT Gudang Garam bisa menerima kunjungan industri pada Februari yang merupakan masa persiapan tanam untuk para petani.

Tujuannya adalah untuk memastikan adanya kuota pembelian dari pabrikan saat musim panen raya tiba. Dengan demikian, petani bisa memperkirakan berapa banyak tembakau yang bisa mereka tanam.

"Petani perlu mendapatkan sosialisasi terkait kepastian mengenai besaran kuota pembelian oleh pihak pabrikan. Karena biasanya, modal untuk menanam berasal dari pinjaman. Apalagi, tembakau sangat berpengaruh terhadap ekonomi masyarakat di Temanggung," tambahnya.

Sementara itu, Wakil dari Pergudangan Tembakau di Temanggung dari PT Gudang Garam Hartanto menegaskan, perusahaan sedang menghadapi masalah penurunan omzet yang menyebabkan perlu adanya efisiensi atau penghematan.

Ia menyebutkan, regulasi kenaikan tarif cukai rokok yang terus menerus menjadi penyebab utama turunnya omzet perusahaan. Kenaikan harga rokok berdampak pada penurunan daya beli konsumen, sehingga stok bahan baku tembakau menumpuk di gudang.

Produksi PT Gudang Garam mengalami penurunan yang mencemaskan, yaitu mencapai 40% hingga 45%. Situasi ini diperburuk oleh banyaknya produk ilegal yang beredar di masyarakat dengan harga yang lebih terjangkau.

"Bukan karena kami enggan membeli, tetapi keadaan memang sedang tidak baik. Terutama dengan dampak kenaikan tarif cukai rokok sejak 2021, yang sangat berpengaruh terhadap daya beli konsumen," ujarnya.

Wakil Direktur PT Gudang Garam Maxin Arisandi mengungkapkan, sangat menghargai forum dialog ini. Ia menambahkan, sebagai korporasi besar, mereka sangat ingin berperan dalam meningkatkan kesejahteraan petani dan masyarakat.

"Kami tidak menutup diri, namun keadaan saat ini memang tidak baik. Sebagai pihak swasta, kami selalu mempertimbangkan masalah supply dan demand. Semua harus tetap seimbang. Selain itu, kami harus mematuhi semua regulasi yang berlaku," tutupnya.

sumberpemprovjateng

Komentar