Covid Varian Mu Masuk Asia, Diklaim Kebal Vaksin

Covid Varian Mu Masuk Asia, Diklaim Kebal Vaksin Ilustrasi persebaran Covid-19. Foto: unsplash.com

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengonfirmasi adanya varian baru virus Covid-19. Varian baru itu disebut Varian Mu, atau dikenal ilmuwan dengan B.1621.

Disadur dari media lokal Inggris The Guardian, data Phylogenetic Assignment of Named Global Outbreak Lineages (PANGOLIN) yang dirujuk WHO di situs resminya menyebut Varian Mu telah terdeteksi setidaknya di 32 negara, dengan kasus terbanyak di kawasan Amerika, termasuk Kolombia.

Dalam laporan mingguannya yang dirilis pada Selasa (31/8) lalu, WHO melaporkan Kolombia menjadi daerah terbanyak penyebaran dengan 290 kasus Covid-19 Varian Mu.

Di Asia, Jepang melaporkan dua kasus pertama varian Mu, kemarin, Rabu (2/9). Japan Times melaporkan, Kementerian Kesehatan Jepang mendeteksi Varian Mu dari seorang perempuan berusia 40 tahun yang tiba dari Uni Emirat Arab pada 26 Juni lalu.

Varian Mu juga menyebar di sejumlah negara di Eropa, seperti di Inggris dengan total 45 kasus, disusul Spanyol ada 11 kasus, Jerman dengan 7 kasus, Italia dengan 63 kasus, Polandia dengan 6 kasus, Romania dengan 1 kasus, dan Prancis dengan 11 kasus.

WHO menyebut Varian Mu memiliki konstelasi mutasi yang menunjukkan potensi untuk lolos dari imunitas. Dalam pengertian awam, vaksin bisa jadi tidak mempan pada varian ini. Mereka pun menyerukan studi lanjutan untuk memahami lebih lanjut mengenai varian Mu.

Sementara itu, Juru Bicara Satgas Penanganan Covid-19, Wiku Adisasmito mengatakan Varian Mu kini telah ditetapkan menjadi tambahan varian yang masuk kategori varian of interest (VOI).

“Varian ini kini masuk ke dalam 'variant of interest' oleh WHO. Pengklasifikasian yang merujuk ke pemantauan ketat itu sudah dilakukan sejak 30 Agustus oleh WHO,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Jumat (3/9).

Meski demikian, pemerintah melakukan pengawasan mobilitas dengan hati-hati dalam menanggapi varian tersebut. Pemerintah tidak gegabah dalam menetukan kebijakan untuk menangani peristiwa varian baru tersebut.

“Sementara (pengawasan varian baru) hati-ahti. Mengingat saat ini kondisi cenderung normal dan beberapa pembukaan sektor cenderung dilakukan secara gradual. Pemerintah berusaha melakukan pengawasan mobilitas dalam dan luar negeri dengan penuh kehati-hatian. Karena saat ini cendrung normal (dalam negeri) " ujarnya.