BMKG Akhiri Status Waspada Tsunami Usai Gempa NTT

BMKG Akhiri Status Waspada Tsunami Usai Gempa NTT Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG), Dwikorita Karnawati saat preskon,. Foto tangkapan layar Youtube BMKG

Nasional, Pos Jateng - Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika Indonesia (BMKG), Dwikorita Karnawati mengakhiri status waspada tsunami pada gempa dengan magnitudo (M) 7,4 yang mengguncang wilayah Nusa Tenggara Timur (NTT) pada Selasa (14/12) pukul 10.20 WIB.

"BMKG mencabut status tsunami. Masyarakat sudah bisa kembali ke rumah masing-masing," kata Dwikorita saat memberikan keterangannya, Selasa (14/12).

BMKG sempat mendeteksi kenaikan air laut di Marapokot (03:36WIB) setinggi 0,07m, dan Reo (03:39WIB) setinggi 0,07m. Namun setelah dua jam gempa bumi, belum ada tanda-tanda kenaikan air laut tersebut tiba di daratan.

"Namun, jika ada gempa kuat lagi. Jangan tunggu sirine berbunyi. Langsung lari menjauh dari pantai," kata dia lagi.

Sebelumnya, BMKG mencatat terjadi potensi tsunami akibat gempa tersebut. Dilansir dari warning2.bmkg.go.id, sejumlah daerah berstatus waspada gelombang tsunami, yakni Flores, Pulau Sikka,  Sikka Bagiaan Utara, Pulau Lembata.

”Gempa Magnitudo 7,4 Larantuka NTT. Peringatan dini potensi Tsunama Larantuka NTT. Gempa berada di barat laut Larantuka NTT dengan kedalam 10 kilometer (km),” tulis akun twitter @infobmkg, Selasa (14/12).