Warga Tanjung dan Polisi Kerja Sama Padamkam Kebakaran Lahan di Wukirsari Sleman

Warga Tanjung dan Polisi Kerja Sama Padamkam Kebakaran Lahan di Wukirsari Sleman Lahan di sektor selatan Lapangan Jabalkat Padukuhan Tanjung terbakar. Foto: Narasumber Posjateng.id/ Joko Pranolo

Sleman, Pos Jateng – Masyarakat Kalurahan Wukirsari, Kapanewon Cangkringan, Kabupaten Sleman bersama petugas kepolisian setempat berjibaku memadamkan kebakaran lahan di Lapangan Jabalkat Padukuhan Tanjung, Rabu (30/8). Petugas dibantu masyarakat memadamkan kebakaran dengan alat seadanya, seperti ember, cangkul dan alat sederhana lainnya agar api tidak merembet ke permukiman.

Diketahui, kebakaran lahan tengah marak terjadi di Kabupaten Sleman dalam sepekan terakhir, antara lain di wilayah bekas lahan tebu Godean, objek wisata Lava Bantal Berbah, hingga wilayah Cangkringan. Hal tersebut disebabkan oleh berbagai hal, di antaranya pembakaran sampah dan musim kemarau yang kering.

“Kami masih selidiki penyebab kebakaran di Lapangan Jabalkat. Mungkin sementara diduga ada aktivitas berpotensi memicu api yang dilakukan oleh masyarakat di sekitar TKP kebakaran. Tapi saat ini kebakaran sudah terkendali,” kata Dukuh Tanjung, Siti Asiyah kepada posjateng.id, Rabu (30/8).

Dukuh yang telah menjabat 17 tahun ini menjelaskan, pemadaman api dilakukan warga bersama Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Sleman dan Kepolisian Cangkringan. Ia pun mengapresiasi masyarakat yang sigap dan berani mencegah api meluas dengan alat seadanya sebelum bantuan datang.

“Masyarakat ikut membantu pemadaman menggunakan alat seadanya. Yang penting tidak meluas (kebakarannya),” jelasnya.

Sementara itu, dilansir dari Instagram @kalurahanwukirsari, terlihat mayarakat melakukan upaya pemadaman awal sebelum BPBD datang. Mayarakat menggunakan peralatan sederhana untuk menghentikan laju api dengan membuat parit-parit penghalang.

“Perkiraan awal kebakaran disebabkan oleh puntung rokok yang dibuang sembarangan. angin kencang memicu api yang membakar rumpun bambu untuk menjalar dengan cepat di area yang kering dan tandus,” tulis akun @kalurahanwukirsari.

Sebagai informasi, Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) DIY mencatat terjadi 381 dari Januari hingga Agustus 2023. Menurut BPBD DIY, kebakaran tersebut mayoritas dipicu karena pembakaran sampah.

Jumlah kebakaran tersebut terjadi di Kabupaten Bantul 159 kejadian, Kabupaten Sleman 132 kejadian, Kabupaten Gunungkidul 52 kejadian, Kota Yogyakarta sebanyak 28 kejadian, dan Kabupaten Kulon Progo 10 kejadian.