Kudus Ajukan Situs Patiayam Jadi Cagar Budaya

Kudus Ajukan Situs Patiayam Jadi Cagar Budaya Museum Situs Patiayam di Kabupaten Kudus, Jateng. (Foto: Pemprov Jateng)

Kudus - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Kudus, Jawa Tengah (Jateng), mengajukan Situs Purbakala Patiayam di Desa Terban, Kecamatan Jekulo, sebagai kawasan cagar budaya. Sehingga, bisa ditangani oleh ahlinya.

"Kalau nanti ditetapkan sebagai cagar budaya, maka akan lebih mendapat perhatian. Sejauh ini, kami sangat kesulitan dalam mengelola situs Patiayam," ujar Kepala Bidang Kebudayaan Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kudus, Sutiyono, Senin (21/1).

Pengajuan sesuai arah Balai Pelestarian Situs Manusia Purba (BPSMP) Sangiran. Apalagi, Disparbud Kudus belum memiliki sumber daya manusia (SDM) yang memahami masalah kepurbakalaan.

"Ini salah satu alasan kenapa diajukan, agar ditetapkan sebagai cagar budaya. Yaitu, nantinya akan ada SDM yang bisa menangani terkait benda temuan di situs Patiayam," terang dia.

Harapan lainnya, guna mendapatkan kucuran dana dalam pengelolaan benda-benda purba berikut pelestarian Situs Patiayam. Sampai sekarang, benda purba yang ditemukan, fosil maupun fragmen, hanya ditangani pakar dari BPSMP Sangiran.

"Kalau ada temuan, ya, kami menunggu dari Sangiran. Karena di sini, kami tidak punya ahlinya," ungkap Sutiyono.

Berkas pengajuan sudah dilimpahkan ke Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jateng untuk dilakukan kajian. Kemudian, dilimpahkan ke pemerintah pusat. "Kami mengajukan penetapan sejak akhir 2018," terangnya.

Tiga Zona
Wilayah yang rencananya masuk ke dalam kawasan cagar budaya Patiayam, meliputi Desa Terban, Klaling, Tanjungrejo, dan Gondoharum. Semuanya berada di Kecamatan Jekulo.

"Nantinya akan terbagi dalam beberapa zona. Zona inti, zona penyangga, dan zona pengembangan," tutur dia.

Dilarang mendirikan bangunan pada kawasan zona inti demi menjaga kelestarian. Sedangkan zona penyangga, bisa dimanfaatkan membangun fasilitas penunjang situs, seperti museum.

"Sementara zona pengembangan, nanti bisa jadi tempat untuk pengembangan situs. Bisa jadi menjadi pusat kuliner bagi pwngunjung yang datang ke situs Patiayam," tambahnya.

Kata Sutiyono, sudah berdiri museum untuk menyimpan benda purba yang ditemukan di situs Patiayam. Sebanyak 4.700-an fosil telah ditemukan. Sebagian besar berupa fosil gajah purba jenis stegodon. Ada pula fosil moluska.