Karanganyar - Tiga bocah ditemukan meninggal di lubang ekstambang galian C di Desa Jatikuwung, Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah (Jateng), Senin (18/3). Peristiwa ini menambah panjang daftar kisah pilu serupa.
Jaringan Advokasi Tambang (Jatam) mencatat, sebayak 140 orang meninggal di lubang tambang medio 2014-2018. Di 12 provinsi Paling banyak anak-anak. Kejadian terbanyak di Babel dengan 57 orang.
Berikutnya Kaltim 32 orang; Jambi 20 orang; Jabar 12 orang; Jatim enam orang; Aceh empat orang; masing-masing dua orang di Sumbar, Bengkulu, dan Sulsel; serta Jateng, Sumsel, dan Riau masing-masing satu orang.
Ribuan lubang tambang ini, bak bom waktu. Sewaktu-waktu meledak, demikian isi laman resmi Jatam. Organisasi nonpemerintahan tersebut juga mencatat, terdapat 3.033 lubang ekstambang batu bara dibiarkan menganga. Tanpa rehabilitasi atau pemulihan.
Lubang-lubang tambang beracun. Mengandung logam berat. Sebaran lubang-lubang tambang batu bara terbanyak di Pulau Borneo. Kaltim 1.754 lubang, Kalsel 814 lubang, dan Sumsel 163 lubang.