Bantu Warga Tangani Sampah, Taman Pintar Jogjakarta Buka Kelas Pengolahan Gratis

Bantu Warga Tangani Sampah, Taman Pintar Jogjakarta Buka Kelas Pengolahan Gratis Petugas menunjukkan salah satu cara pengolahan sampah organik Taman Pintar. Foto: jogjakota.go.id

Yogyakarta, Pos Jateng - Taman Pintar Jogjakarta berkomitmen membantu pemerintah daerah dalam mengelola masalah sampah dengan membuka kelas pengelolaan sampah untuk umum. Kelas tersebut berupa rangkaian kegiatan pengelolaan sampah oleh Taman Pintar yang dapat diikuti masyarakat secara gratis.

Penanggung Jawab Pengelolaan Sampah Taman Pintar, Anggi Fanani, mengatakan pihaknya mampu mengatasi produksi sampah harian dengan metode-metode khusus. Untuk itu, ia merasa bertanggung jawab untuk memastikan masyarakat juga mengetahui informasi tersebut agar membantu mereka mengelola sampah secara mandiri.

“Mulai dari Karang Taruna, PKK dan juga sekolah-sekolah di Kota Yogyakarta banyak yang belajar di Zona Pengelolaan Sampah, edukasinya seputar jenis sampah, bagaimana pemilahannya, hingga praktik mengolah sampah organik,” kata Anggi dalam keterangannya, dilansir dari jogjakota.go.id, Jumat (25/8).

Anggi menjelaskan, Taman Pintar menggunakan metode lalat hitam dan tabung komposter untuk mengelola sampah organik. Selain itu, pihaknya juga menyediakan puluhan biopori untuk memaksimalkan pengolahan residu sampah.

Bahkan, hasil dari olahan sampah organik seperti pupuk kompos dan maggot ataupun lalat hitam dapat dimanfaatkan langsung untuk tanaman dan ikan juga burung di Taman Pintar.

“Zona Pengelolaan Sampah Taman Pintar dapat memberikan edukasi dan pelatihan secara gratis bagi masyarakat umum. Caranya tinggal mengajukan surat permohonan, kemudian nanti akan dihubungi kapan waktu pelaksanaannya,” ujarnya.

Sementara itu,  Kasi Kerja Sama dan Pemasaran Unit Pelaksana Teknis (UPT) Pengelolaan Budaya Kota Yogyakarta, Karmila, mengatakan Taman Pintar mampu mengelola dan menyelesaikan sampah yang diproduksi dengan metode Integrative Eco Management. Metode tersebut sudah dilakukan sejak akhir 2018, dengan menerapkan prinsip ramah lingkungan dalam pengelolaannya.

“Ini juga bagian dari pariwisata berkelanjutan, jadi sampah yang ada di Taman Pintar diolah secara mandiri, memang belum seratus persen bisa diselesaikan, tapi sekitar 60% sampah dapat ditangani,” jelasnya.