Pemkot Yogyakarta Buka Depo, Masyarakat Diminta Jangan Buang Sampah di Pinggir Jalan

Pemkot Yogyakarta Buka Depo, Masyarakat Diminta Jangan Buang Sampah di Pinggir Jalan Penjabat (Pj.) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo saat meninjau salah satu depo sampah. Foto: jogjakota.go.id

Yogyakarta, Pos Jateng - Penjabat (Pj.) Wali Kota Yogyakarta, Singgih Raharjo, mengimbau masyarakat agar tidak membuang sampah sembarangan di pinggir jalan. Pasalnya, hal tersebut akan mengganggu kenyamanan masyarakat dan pengguna jalan hingga membuat kesan kumuh pada Kota Yogyakarta.

Menurut Singgih, Pemerintah Kota (Pemkot) Yogyakarta telah menyediakan lokasi depo-depo yang bisa diakses masyarakat membuang sampah. Namun, masyarakat harus memenuhi syarat untuk membuang sampah di depo, yakni yang sudah dipilah antara organik dan anorganik.

“Ini yang saya ingin tolong juga kerja sama kolaborasi saling mengingatkan kepada kita semua. Karena depo sudah kita buka, nggak ada alasan masyarakat membuang di tepi jalan,” kata Singgih melalui keterangannya, dilansir dari jogjakota.go.id, Selasa (8/8).

Singgih mengatakan, Dinas Lingkungan Hidup (DLH) sudah membersihkan dan mengangkut tumpukan sampah di jalan. Namun setelah tumpukan sampah dibersihkan, muncul kembali tumpukan sampah di lokasi yang sama.

“Sampai sekarang setiap pagi DLH Kota Yogyakarta selalu selalu menyisir (tumpukan sampah di jalan). Kami berharap di minggu ini tidak ada lagi dan wajah kota semakin bersih dan pengolahan sampah bisa semakin selesai,” tambahnya.

Sementara itu Kepala DLH Kota Yogyakarta, Sugeng Darmanto, mengatakan depo-depo sampah saat ini sudah dibuka dengan jam operasional terbatas. Total ada 14 depo sampah di Kota Yogyakarta.

“Kami keliling rutin dan menuju titik timbunan, depo dan TPST. Yang saya lihat masyarakat sekitar sepertinya belum sepenuhnya membackup (mengingatkan) di sekitar mereka ada yang membuang sampah sembarangan,” katanya.

Sugeng menambahkan, selama darurat sampah, armada pengangkut sampah DLH Kota Yogyakarta berkeliling rutin untuk mengangkut sampah di jalan. Namun pihaknya menyayangkan titik sampah liar di jalan masih muncul setelah pembersihan dan pengangkutan sampah liar di jalan.

“Kami harap RT, RW, tokoh setempat, lurah dan mantri pamong praja juga ikut menjaga agar lingkungan teritorialnya masing-masing tidak semakin banyak sampah di jalan,” tegas Sugeng.