Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sosialisasi Cegah KDRT secara Door to Door

Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman Sosialisasi Cegah KDRT secara Door to Door Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman, Ani Martanti saat bertemu dengan PKK Dusun Tanjung, Wukirsari, Cangkringan. Foto: Dk. PKK Dusun Tanjung

Sleman, Pos Jateng - Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman, Ani Martanti, berkomitmen membantu masyarakat melawan kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) dengan menyosialisasikannya secara door to door. Ani mengatakan, masyarakat perlu mengetahui apa saja bentuk-bentuk KDRT dan cara penanganannya, sehingga mereka bisa hidup lebih baik dan bahagia.

“Masyarakat perlu tahu bentuk-bentuk KDRT. Itu penting. Jangan sampai diam saja saat menerima itu (KDRT),” kata Ani saat beraudiensi dengan ibu-ibu PKK Dusun Tanjung, Wukirsari, Cangkringan, Minggu (30/7).

Ani mengatakan, sebagai perempuan dirinya sangat konsen terhadap masalah KDRT. Sebab, kasus KDRT kadang kala tidak disadari oleh masyarakat desa karena berbagai faktor.

“KDRT ada berbagai macam bentuknya, ada yang langsung dan tidak langsung, verbal non verbal. Ibu-ibu harus bisa memahaminya,” sambungnya.

Ani yang juga pernah diganjar penghargaan Tokoh Perempuan Kreatif Kabupaten Sleman ini juga berkomitmen mencurahkan pengabdiannya kepada perlindungan perempuan dan anak. Ia meminta kepada masyarakat agar tidak segan mengakses dirinya bila memerlukan bantuan.

“Ibu-ibu jangan segan-segan menghubungi saya langsung maupun melalui call center,” katanya.

Sementara itu, Ketua RT 4 Dusun Wukirsari, Chuswatun Chasanah, mengapresiasi kehadiran Wakil Ketua Komisi A DPRD Sleman, Ani Martanti ke wilayahnya. Menurutnya, kegiatan menjaring aspirasi hingga ke akar rumput sangat penting, apalagi dengan tema yang relate dengan ibu-ibu PKK yakni KDRT.

“Kami sangat mengapresiasi kehadiran Bu Ani dari PKB (Partai Kebangkitan Bangsa). Apalagi beliau membawa pesan lawan KDRT yang saya kira perlu disampaikan kepada ibu-ibu,” katanya.

Chuswatun juga meminta Ani Martanti dapat memberikan pelatihan agar masyarakat terdampak KDRT cerdas menghadapi persoalan tersebut. Pasalnya, selama ini pelatihan cara menghadapi KDRT sangat minim.

“Langkah awal bagus dengan mewujudkan masyarakat yang sadar KDRT. Selanjutnya bila memungkingkan ada pelatihan langkah lanjutan menghadapi KDRT,” katanya.