Tradisi Sadranan Nelayan Kota Pekalongan Digelar, Wali Kota: Harus Dilestarikan

Tradisi Sadranan Nelayan Kota Pekalongan Digelar, Wali Kota: Harus Dilestarikan Wali Kota Pekalongan, Afsan Arslan Junaedi. Foto: pekalongankota.go.id

Kota Pekalongan, Pos Jateng – Wali Kota Pekalongan, Afsan Arslan Junaedi, meminta kepada para nelayan untuk terus melestarikan Tradisi Sadranan Nelayan. Tradisi Sadranan digelar untuk menungkapan rasa syukur atas limpahan hasil laut.

"Ini bukan untuk syirik, sadranan ini sudah menjadi tradisi yang harus dilestarikan. Begitu pula dengan wayang dan sintren yang juga budaya yang harus dilestarikan," terang Aaf pada kegiatan Sadranan Nelayan di Dermaga Pelabukan Kota Pekalongan, Senin (15/11).

Menurut Aaf tradisi ini adalah bentuk penghormatan dan rasa syukur oleh para nelayan mengais rezeki mencari ikan di laut.

Selain itu, tradisi Sadranan ini menjadi tonggak semangat kebangkitan sektor perikanan di Kota Pekalongan, termasuk akan dibangunnya pelabuhan onshore.

"Semoga sektor perikan Kota Pekalongan kembali bangkit," tutur Aaf dilansir dari pekalongankota.go.id.

Pada kesempatan yang sama, Ketua Himpunan Nelayan Seluruh Indonesia (HNSI) Kota Pekalongan, Imam Menu, mengungkap saat ini par anelayan masih aman untuk menangkap ikan di laut meskipun cuaca Kota Pekalongan sering mendung dan terkadang hujan.

"Kalau cuaca tak mendukung memang kami para nelayan harus waspada dan berhati-hati," pungkas Imam.

Imam menjelaskan, iasanya rangkaian sedekah laut memiliki banyak kegiatan budaya lain seperti wayangan, tari-tarian sintren, namun karena di masa pandemi maka kegiatan disederhanakan.