Sumbar Terpincut Pengelolaan Pertanian Jateng

Sumbar Terpincut Pengelolaan Pertanian Jateng Ilustrasi. (Foto: Freepik)

SEMARANG - DPRD Sumatra Barat (Sumbar) tergiur dengan pengelolaan ternak di Jawa Tengah (Jateng). Dianggap mampu mengelola potensi 127,8 persen dengan baik melalui pangkalan data (database) yang dibangun.

"Provinsi Jawa Tengah membuat database sistem data ternak yang bisa berkembang dari waktu ke waktu. Kemudian yang tidak kalah menarik adalah, adanya program Upsus Siwab (Upaya Khusus Sapi Indukan Wajib Bunting)," ujar Ketua Komisi II DPRD Sumbar, Arkadius Datuak Intan Bano, di Kota Semarang.

Baca juga:
25 Ribu Haktare Sawah Puso kala Kemarau 2019
Luas Lahan Pertanian Jateng Susut 800 Ribu Hektare
Produksi Pangan Jateng Susut 700 Ribu Ton

Tak sekadar itu. Menurutnya, sektor pertanian Jateng pun berkembang. Dicontohkan dengan 58 komoditas sayur-mayur di lereng Gunung Sindoro mampu menebus pasar Malaysia dan Singapura.

Karenanya, DPRD Sumbar melakukan kunjungan kerja (kunker) ke Jateng, Senin (16/12). Mereka didampingi Wakil Gubernur Jateng, Taj Yasin; Asisten Ekonomi dan Pembangunan Setda Jateng, Peni Rahayu; dan beberapa pejabat terkait.

"Mudah-mudahan diskusi sebagai pendalaman materi ini, bisa berjalan sangat lancar dan kami mendapat oleh-oleh dari Jawa Tengah. Untuk mengembangkan sektor pertanian dalam arti luas. Khususnya peternakan, tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan," tuturnya.

Sementara, Taj Yasin, menerangkan, Pemprov Jateng menggulirkan berbagai program dalam menggeliatkan sektor pertanian dan perikanan. Macam Kartu Tani dan Kartu Nelayan.

"Kartu Tani tidak hanya berfungsi untuk mempermudah petani mendapatkan pupuk bersubsidi. Namun, juga menjadi database petani di Jateng," ucap Gus Yasin, panggilannya, mengutip situs web Pemprov Jateng.

Pemprov Jateng, tambah dia, turut meluncurkan beberapa aplikasi. Guna membantu petani memasarkan produksi. RegoPantes dan Eragono. Beberapa di antaranya.

"Setelah ada perda untuk perlindungan petani dan penerbitan Kartu Tani, para petani lebih semangat bercocok tanam. Sehingga, pada sampai saat ini produktivitas pertanian maupun peternakan Jateng melimpah dan surplus," pungkasnya.