Banyumas Dorong Hilirisasi Kelapa
Banyumas Dorong Hilirisasi Kelapa: Genjah Bali Kuning Jadi Andalan Inovasi Pertanian
Pemerintah Kabupaten Banyumas terus mendorong inovasi dan hilirisasi pertanian, khususnya dalam pengembangan kelapa unggul. Bupati Banyumas, Sadewo Tri Lastiono, bersama Kepala Balai Riset dan Modernisasi Pertanian (BRMP) Tanaman Palma, Steivie Karouw, dan sejumlah tamu penting, menggelar audiensi strategis pada Selasa (15/7) di Ruang Joko Kahiman, Purwokerto.
Audiensi ini membahas program pendampingan hilirisasi kelapa di Banyumas dengan fokus utama pada varietas Kelapa Genjah Bali Kuning, yang dinilai memiliki potensi besar untuk meningkatkan produktivitas dan kesejahteraan petani.
Kelapa Genjah Bali Kuning: Inovasi yang Mengubah Permainan
Dalam pertemuan tersebut, Bupati Sadewo menegaskan dukungan penuh Pemerintah Kabupaten Banyumas terhadap pengembangan varietas Genjah Bali Kuning.
“Kelapa Genjah Bali Kuning adalah peluang besar bagi Banyumas. Varietas ini mampu menghasilkan nira hingga 8–10 kilogram per hari, dengan masa tanam hingga panen hanya sekitar 2 tahun 4 bulan-jauh lebih cepat dibandingkan Genjah Entog yang butuh waktu 3 tahun,” ujar Sadewo.
Sadewo juga menyampaikan rencana konkret untuk memverifikasi produktivitas varietas ini serta mempersiapkan lahan uji coba budidaya di Banyumas. Harga bibit yang terjangkau-sekitar Rp9.000 per butir di Manado-menambah daya tarik pengembangan skala besar.
“Kalau hasil verifikasi sesuai, ini bukan sekadar inovasi, tapi revolusi. Bayangkan, 90% kebutuhan kelapa dunia berasal dari Indonesia, dan 80% di antaranya dari wilayah Banyumas dan sekitarnya. Potensi daya saing kita bisa meningkat tajam,” tegasnya.
Keunggulan Teknologi Kelapa Genjah dari BRMP
Steivie Karouw dari BRMP Tanaman Palma turut memaparkan teknologi dan keunggulan varietas kelapa Genjah Bali Kuning yang dikembangkan di Manado. Ia menjelaskan, varietas ini tidak hanya unggul dalam produktivitas, tetapi juga memberikan kemudahan dan keamanan dalam penyadapan.
“Tinggi pohonnya hanya sekitar 4 meter. Saat usia 18 bulan, pohon sudah bisa disadap, bahkan setinggi orang dewasa. Ibu-ibu pun bisa menyadap tanpa harus memanjat, ini sangat aman bagi penderes,” jelas Steivie.
Beberapa keunggulan Kelapa Genjah Bali Kuning:
- Cepat Panen: Mulai bisa disadap dalam 18 bulan.
- Produksi Nira Tinggi: 700–800 ml per pohon per hari.
- Efisiensi Tenaga: Petani bisa menyadap hingga 80–100 pohon per hari (dibandingkan 20 pohon pada kelapa tinggi).
- Pendapatan Naik: Produksi gula naik dari 5 kg menjadi 9–10 kg per hari, menggandakan penghasilan petani.
- Pendampingan Lengkap dari BRMP: Mulai dari penyediaan benih, penyemaian lokal di Banyumas, pelatihan teknis, hingga pemupukan dan pengendalian hama berbasis analisa tanah.
“Kami ingin inovasi ini bukan hanya meningkatkan produksi, tapi juga menciptakan kesejahteraan dan keberlanjutan bagi petani Banyumas,” tambah Steivie.
Menuju Banyumas Sebagai Pusat Modernisasi Kelapa Nasional
Dengan dukungan penuh dari pemerintah daerah dan kolaborasi strategis bersama BRMP, Banyumas siap menjadi pionir modernisasi sektor kelapa di Indonesia. Langkah ini sekaligus memperkuat posisi Indonesia sebagai produsen kelapa terbesar dunia, sekaligus menunjukkan bahwa inovasi pertanian bisa dimulai dari desa menuju panggung global.
Sumber Pemkab Banyumas
Komentar