Dari tiga provinsi terdampak, tercatat 52 kabupaten/kota yang sempat terdampak dan kini secara bertahap mulai pulih.
Pemerintah juga mengakomodasi warga terdampak yang memilih tinggal sementara bersama keluarga atau kerabat sembari menunggu pembangunan hunian tetap.
Sejumlah warga menyampaikan bahwa dokumen kependudukan mereka hilang akibat banjir dan longsor, sehingga sempat menyulitkan akses terhadap bantuan dan layanan publik.
Seluruh proses dilaksanakan melalui sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, serta dukungan lembaga filantropi.
Setelah terhenti selama satu tahun akibat pandemi, Provinsi Sumatera Barat kembali mengirimkan sebanyak 20 ton ikan kerapu ke Hong Kong.
Salah satu alasannya, karena mampu mengelola potensi ternak sebesar 127,8 persen.