Perlu Embung untuk Tangani Banjir di Meteseh Semarang

Perlu Embung untuk Tangani Banjir di Meteseh Semarang Banjir di Puri Dinar Indah, Kelurahan Meteseh, Tembalang, Semarang Kota, Jateng, Jumat (9/2). (Foto: Pemkot Semarang)

Semarang - Wakil Ketua DPRD Kota Semarang, Agung Budi Margono, menilai, perlu pembangunan dua embung di wilayah Meteseh untuk menyelesaikan masalah banjir yang saban tahun terjadi di "Kota Atlas".

"Hasil dari koordinasi dengan DPU (Dinas Pekerjaan Umum), sudah ada detail engineering design-nya (DED)," ujarnya di Kota Semarang, Jawa Tengah (Jateng), Rabu (26/12).

"Harapannya, akan ada tindak lanjut dengan pengadaan lahan pada tahun 2019," imbuh politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) tersebut.

Kembali terjadi banjir di wilayah Meteseh, Tembalang, Selasa (25/12) sore. Bencana di kawasan permukiman penduduk ini, akibat jebolnya tanggul di Sungai Kedungwinong dan tingginya curah hujan.

Berdasarkan hasil inspeksi mendadak (sidak) ke lokasi pada Selasa malam, kata Agung BM, banjir juga dipengaruhi pengembang properti tak membangun embung sebagai resapan air. Akibatnya, air hujan melimpas ke permukiman warga di hilir dan dekat aliran sungai.

Sementara itu, Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, menagih janji pengembang soal embung. "Seperti Bukit Kencana Jaya dan beberapa perumahan seperti di Dinar ini," ucapnya usai meninjau banjir di Meteseh.