Pemprov Jateng Jamin Pembangunan Tol Bawen-Yogyakarta Tidak Ganggu Fasilitas Pertanian

Pemprov Jateng Jamin Pembangunan Tol Bawen-Yogyakarta Tidak Ganggu Fasilitas Pertanian Simpang susun Bawen ruas jalan tol Bawen-Salatiga. Foto: Twitter @kemenpu

Magelang, Pos Jateng - Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah memastikan pembagunan Jalan tol Yogyakarta-Bawen (Kabupaten Semarang) tidak menghilangkan keberadaan fasilitas umum pertanian, seperti irigasi. Masyarakat terdampak diminta tidak perlu khawatir karena fungsi fasilitas tersebut akan berjalan seperti biasa.

“Tetap akan memfungsikan sesuai dengan fungsi awalnya. Kalau irigasi ya tetap difungsikan,” kata Analis Kebijakan Ahli Madya Biro Pemerintahan Setda Jateng, Hariyono di sela-sela Konsultasi Publik Pengadaan Tanah untuk Pembangunan Jalan Tol Yogyakarta-Bawen di Provinsi Jawa Tengah, Selasa (11/1).

Hariyono menjelaskan, dalam proses pembangunan jalan, saluran irigasi nanti akan diberi akses supaya irigasi tetap jalan. Bahkan dalam finishing pembangunan jalan tol, irigasi yang tertutup akan dibuatkan gorong-gorong, sehingga tidak menghilangkan fungsinya.

Ditambahkan, untuk fasilitas umum berupa jalan-jalan kampung juga akan mendapatkan akses. Namun, karena jalan kampung kemungkinan mempunyai banyak cabang jalan, maka akan digabung menjadi satu jalan sehingga aksesnya lebih besar.

“Tidak akan mengisolasi daerah,” sambungnya.

Hariyono menuturkan, fasilitas umum seperti tempat ibadah juga akan mendapatkan ganti dengan bangunan tempat ibadah. Misalnya, bangunan masjid juga akan diganti bangunan serupa sesuai keinginan masyarakat.

“Akan dibangunkan kembali sesuai dengan keinginan masyarakat. Hanya, tempatnya ada kesepakatan dengan warga. Nanti tergantung kesepakatan warga apa akan dibangunkan pelaksana atau bangun sendiri, silakan,” jelasnya.

Kepala Bidang Penataan Ruang dan Pertanahan DPUPR Kabupaten Magelang, Adang Atfan Ludhantono mengatakan, bila jalan tol jadi, akan sangat banyak berdampak pada ekonomi Magelang. Termasuk di dalamnya potensi ekonomi yang jadi unggulan, meliputi pariwisata, pertanian, dan industri kecil. Selain itu juga kemudahan akses baik dari Yogyakarta maupun Semarang.

“Kami juga mendorong masyarakat untuk mengikuti tahapan proses ini sampai dengan ketentuan yang berlaku. Mulai dari konsultasi publik sampai penyerahan hasil dilaksanakan diikuti dengan sebaiknya,” terangnya.