Pemkot Surakarta Siapkan Rp4,2 M Bantu Pelaku UMKM dan Transportasi Terdampak Kenaikan BBM

Pemkot Surakarta Siapkan Rp4,2 M Bantu Pelaku UMKM dan Transportasi Terdampak Kenaikan BBM Ilustrasi Pemberian BLT. Sumber foto: unsplash.com

Surakarta, Pos Jateng – Pemerintah Kota (Pemkot) Surakarta mengalokasikan Dana Transfer Umum senilai Rp4,2 Miliyar. Persiapan dana tersebut digunakan sebagai jaring pengaman sosial bagi pelaku usaha transportasi dan usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) karena dampak kenaikan bahan bakar minyak (BBM).

"Khusus untuk DTU dua persen ini akan saya alokasikan untuk transportasi dan UMKM. Terutama transportasi yang membawa peran bawa bahan pangan dari luar kota ke Solo," kata Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka, Rabu (7/9).

Gibran menjelaskan Jumlah tersebut dimungkinkan masih akan bertambah dengan sumber dana dari biaya tidak terduga (BTT) dan sisa lebih pembiayaan anggaran (SiLPA). Nantinya, pelaku usaha transportasi yang bakal mendapatkan bansos dari DTU harus berpenduduk atau ber-KTP asli Solo.

"Angkanya kita hitung dulu. Dua persen ini akan kita arahkan ke orang-orang yang belum dapat BSU atau BLT. Kesulitannya itu, akses data BSU dan BLT. Sebab itu dari kementerian. Makanya ditunggu sik. Datanya dinamis, update terus," ungkap Gibran.

Sementara itu, Kepala Dinas Perhubungan (Dishub) Surakarta, Taufiq Muhammad mengatakan, pihaknya mengusulkan 3.800 pelaku usaha transportasi sebagai penerima DTU dua persen. Data tersebut masih akan diverifikasi oleh tim karena penerima DTU tidak boleh ganda.

“Bagi mereka yang sudah menerima BLT tidak mendapat DTU dua persen atau sebaliknya. Para penerima bantuan ini merupakan warga asli Solo. Saya mengirimkan data sekitar 3.800 ada becak, juru parkir, sopir taksi, sopir truk, sopir bus antar kota tak masukkan semua. Tapi nanti masih diverifikasi oleh tim karena tidak boleh dapat bantuan double," ungkapnya.