Pemerintah Pastikan Pemindahan Makam Terdampak Tol Jogja-Bawen Hormati Adat Setempat

Pemerintah Pastikan Pemindahan Makam Terdampak Tol Jogja-Bawen Hormati Adat Setempat Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Jogja-Bawen saat Konsultasi Publik di Desa Purwosari, Kecamatan Secang. Foto: Diskominfo Jateng

Magelang, Pos Jateng - Pemerintah akan menanggung biaya pemindahan jenazah yang terdampak pembangunan Tol Jogja-Bawen. Selain itu, pemerintah juga memastikan pemindahan jenazah sesuai dengan adat yang berlaku di masyarakat.

Pejabat Pembuat Komitmen (PPK) Jalan Tol Jogja-Bawen, Muhammad Fajri Nuqman mengatakan, banyak makam yang nantinya terlintasi Proyek Strategis Nasional (PSN) tersebut. Sehingga, pihak juga memikirkan pemindahan makam tersebut agar tidak menimbulkan masalah baru.

“Pendataan awal kami, setidaknya setiap tiga atau lima desa yang terkena, pasti ada satu (area) makam yang terkena,”  kata Fajri saat Konsultasi Publik di Desa Purwosari, Kecamatan Secang, Selasa (25/1).

Fajri menyebut, pemindahan makam akan dikomunikasikan dengan pemerintah desa atau kabupaten, khususnya terkait dengan status tanah. Jika status kepemilikan tanah sudah jelas, pihak PPK akan berkoordinasi terkait lahan pengganti makam.

Setelah disetujui dan dilakukan transaksi jual beli, selanjutnya aset akan diserahkan kepada pemerintah desa atau kabupaten untuk kemudian dilakukan pemindahan jenazah.

PPK Tol Jogja-Bawen juga akan bekoordinasi dengan ahli waris terkait tata cara pemindahan dalam pemindahan jenazah tersebut.

“Kami akan fasilitasi kebutuhan upacara, selamatan, atau ada adat yang harus dijalankan. Apakah itu harus satu-satu dipindahkan, dilaksanakan oleh kami, atau ahli waris. Itu bergantung keinginan ahli waris, agar merasa nyaman terkait pemindahan (jenazah ke area makam baru),” sebutnya.

Sementara itu, Kepala Desa Glagah Ombo, Sudartono berharap, pemindahan makam yang terkena jalan tol Yogyakarta-Bawen, dapat dilakukan dengan baik. Apalagi, ada dua makam di kampungnya yang diperkirakan terdampak PSN tersebut.

“Ada dua makam yang terkena. Di antaranya adalah (makam) pepundhen (tokoh masyarakat) yang selalu dijaga. Kami berharap dengan semakin jelasnya (PSN), kami akan mencari jalan terbaik untuk warga,” sebutnya.