DIY Darurat Sampah, Pemkab Sleman Buka TPS Sementara di Kebon

DIY Darurat Sampah, Pemkab Sleman Buka TPS Sementara di Kebon Ilustrasi TPS. Foto: unsplash.com

Sleman, Pos Jateng - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo, memastikan Tempat Penampungan Sampah (TPS) sementara di Padukuhan Kebon, Tamanmartani sudah dibuka. Untuk saat ini, TPS sementara Kebon dapat menampung 50 ton sampah per hari sembari menunggu pembangunan TPS Terpadu selesai.

“TPS sementara di Kebon ini sudah dibuka. Kapasitas total 1.500 ton sampah, namun hanya dibatasi dalam sehari menampung 10 truk atau 50 ton sampah saja,” kata Kustini melalui instagram pribadinya @kustinisripurnomo, Selasa (9/8).

Kustini mengatakan, lokasi TPS sementara sudah mumpuni dalam menampung sampah. TPS sementara Kebon juga dilengkapi dengan geo membran untuk mencegah pencemaran air lindi sampah masuk ke tanah.

“Lokasi (lantai) TPS sementara Kebon juga dilapisi dengan geo membran, sehingga air lindi sampah tidak mencemari lingkungan,” katanya.

Selain itu, Kustini mengatakan pihaknya juga bekerja sama dengan mahasiswa UGM menerapkan teknologi pengurangan bau sampah menggunakan eco lindi. Jadi, sampah yang datang langsung disemprot dengan cairan eco lindi agar bau tidak menganggu aktivitas warga sekitar.

“Kami juga menggandeng mahasiwa UGM untuk menggunakan teknologi eco lindi mengurangi bau sampah. Namun nkarena smapah di sini banyak sekali, kami tetap mengimbau warga memilah smapah dari rumah.

Kustini memaparkan, lokasi TPS sementara Kebon memiliki luas 3.000 meter per segi dengan kedalam lubang mencapai 2,5 meter. Ia memastikan kepada masyarakat bahwa lokasi tersebut hanya bersifat sementara.

“Tempat ini (TPS Kebon) hanya bersifat sementara. Hanya menampung selama 45 hari. Terima kasih kepada pak dukuh, pak luruh, khususnya masyarakat di Padukuhan Kebon,” tutupnya.

Sebelumnya, Pemda DIY menutup TPST Piyungan sejak 22 Juli hingga 5 September 2023 mendatang. Hal tersebut membuat sejumlah masyarakat Sleman kelimpungan karena tidak ada lokasi pembuangan sampah terpadu di wilayahnya. Akibatnya, banyak tumpukan sampah di beberapa titik bahkan di lingkungan perkantoran Pemkab Sleman. Hal tersebut membuat DIY mendapat predikat DIY Darurat Sampah di media sosial.