Mahasiswa UGM Terbukti Jadi Joki Ujian Masuk

Mahasiswa UGM Terbukti Jadi Joki Ujian Masuk Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

SLEMAN - Universitas Gadjah Mada (UGM) mengakui, seorang mahasiswanya menjadi joki ujian masuk Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Muhammadiyah (UM) Surabaya. Sanksi pun bakal diberikan.

"Tapi, yang satunya tidak," ujar Kabag Humas dan Protokol UGM, Iva Aryani, Rabu (22/5). UM Surabaya sebelumnya telah memberikan dua nama terduga mahasiswa UGM yang menjadi calo.

Yang tertera dalam data berinisial RD (18). Mahasiswa Departemen Teknik Elektro dan Teknologi Informasi UGM. Sedangkan IN (19), mengklaim selaku peserta didik Program Studi Ilmu Gizi dan Kesehatan UGM, namanya tiada dalam data kemahasiswaan.

Tim Etik Fakultas Teknik UGM, terang Iva, tengah mendalami praktik perjokian ini. RD teranjam sanksi, jika terbukti berbuat culas. "Ya, pasti," ucapnya.

Dia melanjutkan, UGM hingga kini belum berkomunikasi dengan RD. Menjadi dalih enggak berkomentar lebih jauh. "Baru kita dalami hari ini," katanya.

Ketua Majelis Dikti Litbang PP Muhammadiyah, Lincolin Arsyad, sebelumnya menerangkan, pihaknya mengamankan empat joki ujian masuk FK UM Surabaya gelombang kedua, Selasa (21/5). Tiga di antaranya, diduga berstatus mahasiswa.

"Dua (mahasiswa) UGM. Terus yang satu, dari ITB (Institut Teknologi Bandung). Yang satunya, baru tamat SMA," jelasnya.

Kedok mereka terbongkar, menukil detik.com, kala kedapatan pengawas membagikan kertas ke peserta lain. Diduga membagi-bagikan kerta jawaban.

"Setelah dikonfirmasi oleh petugas atau pengawasnya, ternyata mereka joki. Jadi mereka joki yang juga mendaftar sebagai peserta," bebernya.

Arsyad lantas menginterogasi pengguna jasa dan joki. Pengguna jasa mengaku, mesti merogoh kocek Rp125 juta kepada makelar. Taklangsung ke joki.

"Kayanya ada koordinatornya. Ada makelarnya. Jadi ketika saya tanya sama jokinya, ada yang dapat Rp10 juta. Ada yang dapat Rp5 juta. Lah, berarti yang untung banyak bandarnya," terka dia.

UM Surabaya telah melaporkan masalah tersebut ke polisi. Juga berkoordinasi dengan UGM Yogyakarta. Mengonfirmasi kebenaran para pelaku mahasiswa atau bukan.