Lebih Hemat, Petani di Kulonprogo Diimbau Gunakan Benih Biji Bawang Merah

Lebih Hemat, Petani di Kulonprogo Diimbau Gunakan Benih Biji Bawang Merah Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo mengimbau petani bawang merah beralih menggunakan benih biji. (Foto: Ist)

KULONPROGO - Dinas Pertanian dan Pangan Kabupaten Kulonprogo, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) mengimbau petani bawang merah beralih menggunakan benih biji. Pasalnya, dengan begitu petani dapat menurunkan biaya produksi dibandingkan menggunakan umbi.

Kepala Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo Eko Purwanto mengatakan, biaya tanam bawang merah menggunakan benih umbi untuk satu hektare membutuhkan biaya sekitar Rp28 juta. Dengan asumsi harga benih Rp40.000 per kilogram (Kg) dan jumlah benih yang digunakan sebanyak 700 Kg per hektare.

Angka produksi tersebut turun signifikan apabila menggunakan benih biji, yakni hanya menghabiskan biaya sekitar Rp9 juta per hektare.

"Untuk itu, kami mengimbau petani beralih dari benih umbi ke biji bawang merah. Benih biji mampu menekan biaya produksi untuk pengadaan benihnya hingga 80 persen dibanding benih dari umbi," kata Eko di Kuloprogro, Sabtu (5/1).

Dia mengatakan, pada 2018 lalu pihaknya melakukan uji coba penanaman bawang merah dengan menggunakan biji di lahan seluas tujuh hektare. Program tersebut berhasil sehingga petani menggunakan benih biji bawang merah.

Hasil umbian bawang merah varietas tajuk di kelompok tersebut diperoleh hasil rata-rata 15 ton per hektare bawang merah kering panen. "Uji coba dilakukan di Kecamatan Sentolo dan Panjatan dengan luas lahan tujuh hektare. Kami melalui penyuluh lapangan akan mendampingi proyek penanaman bawang merah dengan benih biji," ujarnya.

Sementara, Kasi Produksi Bidang Hortikultura Dinas Pertanian dan Pangan Kulonprogo Agus Purwoko mengatakan, pada 2018 ada pengembangan bawang merah dari anggaran pendapatan dan belanja negera (APBN) di Kecamatan Lendah, Sentolo, dan Panjatan seluas 20 hektare.

Dia menambahkan, total luas tanam bawang merah pada 2018 ini ditargetkan seluas 522 hektare. Luas tanam bawang merah paling banyak di Kecamatan Sentolo seluas 222 hektare, Panjatan 165 hektare, Lendah 45 hektare, Wates 28 hektare, Pengasih 18 hektare, Kokap 10 hektare dan Temon enam hektare.

"Luas tanam bawang merah paling luas masih di Kecamatan Sentolo, karena merupakan sentra bawang merah," ungkapnya.

Agus mengatakan, pemkab menargetkan jumlah produksi bawang merah sebanyak 4.910 ton dengan tingkat produktivitas 9,54 ton per hektare. "Kalau dibandingkan dengan produksi 2017 sebanyak 4.643 ton, maka target produksi 2018 sebanyak 4.910 ton mengalami kenaikan 5,7 persen," ungkapnya. (Ant)