Kurangi Penggunaan Pupuk Kimia, Petani Rembang Dikenalkan Teknologi Biosaka

Kurangi Penggunaan Pupuk Kimia, Petani Rembang Dikenalkan Teknologi Biosaka Distanpan Rembang memperkenalkan penggunaan biosaka kepada para petani. Sumber foto: jatengprov.go.id

Rembang, Pos Jateng – Dinas Pertanian dan Pangan (Distanpan) Kabupaten Rembang memperkenalkan penggunaan teknologi biosaka kepada para petani. Biosaka merupakan elisitor yang terbuat dari bahan alami sehingga mampu mengurangi penggunaan pupuk kimia hingga 50 persen.

Kepala Dintanpan, Agus Iwan Haswanto mengatakan, biosaka dibuat dari tanaman hijau, seperti rumput yang sehat dan berkualitas serta tidak dimakan hama. Menurutnya, penggunaan biosaka juga membantu pemerintah dalam mengatasi kendala subsidi pupuk.

“Pupuk biosaka terbuat dari lima jenis tanaman hijau yang diremas, kemudian dimasukkan ke dalam bak berisi air lima liter. Setelah lengket dan berminyak, air tersebut disaring dan dimasukkan ke dalam botol kemudian didiamkan selama tiga hingga lima hari,” kata Agus, seperti dikutip dari jatengprov.go.id, Rabu (10/5).

Agus menambahkan, biosaka diaplikasikan dengan cara disemprot ke tanaman dan mengikuti arah angin. Adapun pengaturan semprotan pada alat harus dibuat kecil sehingga air yang keluar berupa butiran-butiran seperti kabut.

“Petani kita ajari langsung pembuatan elisitor biosaka. Sifatnya biosaka ini perangsang tanaman, untuk bisa lebih adaptif menolak hama dan tumbuh lebih bagus,” ujarnya.

Sementara itu, Kabid Tanaman Pangan dan Hortikultura Distanpan Kabupaten Rembang, Fajar Riza Dwi Sasongko mengatakan, para petani di 14 kecamatan sudah mengikuti pengenalan biosaka. Setelah pelatihan, pihaknya mengupayakan adanya percontohan di setiap wilayah binaan penyuluh.

“Ini masih terus kita sosialisasi, melalui forum pertemuan massal, juga langsung bertemu petani di sawah. Kami mengimbau kepada Penyuluh Pertanian Lapangan (PPL) di setiap wilayah binaannya, agar ada plot aplikasi biosaka,” kata Fajar.