Klaten Tolak Lokasi Ruas Tol Solo-Jogja

Klaten Tolak Lokasi Ruas Tol Solo-Jogja Bupati Klaten, Sri Mulyani (kerudung merah), saat meninjau lokasi yang akan dipakai untuk tol Surakarta-Yogyakarta di Kabupaten Klaten, Jateng, Selasa (9/7). (Foto: Twitter/@YaniSunarno)

KLATEN - Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten, Jawa Tengah (Jateng), meminta lokasi ruas jalan tol Surakarta-Yogyakarta diubah. Lantaran mengancam keberlangsungan sumber air di Kecamatan Kebonarum.

"Kami minta dikaji dan dipindah. Tentunya kalau berdekatan, akan berefek ke debit air. Yang dikhawatirkan berkurang dan merugikan," kata Bupati Klaten, Sri Mulyani.

Baca juga:
Klaten Dianjurkan Siapkan Anggaran Antisipasi Tol Solo-Jogja
Sultan Sangsikan Tol Solo-Yogyakarta
Sultan Akhirnya Setujui Tol Solo-Yogyakarta

Beberapa wilayah di Klaten akan terkena tol. Desa Kapungan, Kecamatan Polanharjo; Desa Kuncen, Kecamatan Ceper; Desa Beku, Kecamatan Karanganom, Desa/Kecamatan Ngawen; serta Desa Borangan, Kecamatan Manisrenggo.

Terdapat tiga sumber mata air di Kebonarum yang berpotensi terdampak proyek. Umbul Geneng, Desa Geneng; Umbul Lanang, Desa Malangjiwan; dan Umbul Brondong, Desa Ngrundul.

"Sebenarnya, tidak terkena proyek tol. Hanya lokasi tol dekat dengan umbul. Yang radiusnya berdekatan. Sesuai aturan, garis sempadan dari sumber mata air itu minimal 200 meter," kata dia mengingatkan.

Lokasi ketiga umbul pun dekat dengan Unit Pelaksanaan Teknis Dinas (UPTD) Unit Budi Daya Ikan Dinas Pertanian, Ketahanan Pangan, dan Perikanan (DPKPP) Klaten. Di Desa Ngrundul.

Tak sekadar itu. Pemkab Klaten juga minta tempat rehat di Desa Beku digeser. Pangkalnya, banyak permukiman dan terdapat makan kuno di lokasi. "Sudah kami cek," ujar Yani, sapaannya.

Rencananya, menukil Solopos, terdapat dua tempat rehat tol Solo-Jogja di Klaten. Desa Beku dan di wilayah Kecamatan Karangnongko.