Dukung Pelaku Usaha Kecil, Pemkab Semarang Bangun UMKM Center

Dukung Pelaku Usaha Kecil, Pemkab Semarang Bangun UMKM Center Bupati Semarang, Ngesti Nugraha. Foto: jatengprov.go.id

Kabupaten Semarang, Pos Jateng – Pemerintah Kabupaten Semarang berencana membangun pusat kegiatan Usaha Kecil Menengah (UKM Center) di Lopait Tuntang. Pembangunnan tersebut dilakukan untuk mendukung pengembangan pelaku UKM.

Bupati Semarang, Ngesti Nugraha, mengatakan pihaknya berkomitmen memulihkan usaha para pelaku UKM, yang terpuruk selama dua tahun terakhir karena pandemi Covid-19.

“Kami akan memberikan kemudahan penerbitan izin usaha. Sedangkan untuk izin dari instansi lain, seperti sertifikat halal dari MUI, akan dibantu dengan fasilitas khusus,” ujarnya, dilansir dari jatengprov.go.id, Rabu (3/11).

Ngesti meminta kepada Dinas Penanaman Modal dan Perizinan Terpadu Satu Pintu (DPMPTSP) Kabupaten Semarang untuk menambah frekuensi dialog pelaku UMKM dan pengusaha besar.

Dia berharap, pertemuan tersebut akan dapat menciptakan jaringan pemasaran maupun kerja sama lain, yang saling menguntungkan.

“Jika ada perusahaan besar yang membutuhkan pasokan bahan baku dan dapat dipenuhi oleh pelaku UMKM, tentu akan sangat membantu pengembangan usaha kecil,” terangnya.

Pada sisi lain, bupati juga berjanji akan menata beberapa aset daerah, menjadi kawasan terpadu pengembangan potensi pertanian, pariwisata dan UMKM.

Sementara itu, Kepala DPMPTSP Kabupaten Semarang, Valeanto Sukendro, menjelaskan melalui pertemuan kemitraan seperti ini, diharapkan dapat menuntaskan kendala utama pelaku UMKM. Menurutnya, pemasaran produk masih menjadi momok dalam memajukan UMKM.

Oleh karena itu, pihaknya akan memfasilitasi penyelesaian masalah itu lewat kemudahan perizinan pascaterbitnya UU Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja.

“Sesuai RPJMD, akan diberikan kemudahan izin bagi pelaku UMKM. Selain itu akan diciptakan perusahaan besar yang pro-UMKM, dengan pola bela beli produk lokal,” terangnya.

Ketua UKM Center, Kisnarko, menyambut baik kepedulian Pemkab Semarang mengembangkan usaha bagi ratusan koleganya.

“Selain penjualan secara online di masa pandemi, pemasaran offline akan dapat meningkatkan omzet,” katanya.