Direvitalisasi Selama 3 Tahun, Pasar Legi Surakarta Kembali Beroperasi

Direvitalisasi Selama 3 Tahun, Pasar Legi Surakarta Kembali Beroperasi Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming (baju putih), Ketua DPR Puan Maharani dan Menteri PUPR Basuki Hadimuljono saat peresmian Pasar Legi. Foto: jatengprov.go.id

Surakarta, Pos Jateng - Pasar Legi Surakarta mulai beroperasi kembali setelah sebelumnya direnovasi akibat terbakar pada 2018 silam. Pedagang yang harus pindah ke pasar darurat karena kejadian tersebut kini bisa kembali menempati Pasar Legi dengan penampilan yang bersih dan jauh lebih luas.

Wali Kota Surakarta, Gibran Rakabuming menjelaskan, Pasar Legi yang sekarang memiliki daya tampung 321 pedagang kios, 2.218 pedagang los dan 700 pedagang pelataran. Bangunan Pasar Legi juga dibuat 3 lantai agar pedagang dan pembeli lebih lega dalam bertransaksi.

“Revitalisasi pasar menelan anggaran Rp114,72 miliar. Pasar Legi yang sekarang berdiri dengan tiga lantai dengan daya tampung 321 pedagang kios, 2.218 pedagang los, 700 pedagang pelataran,” kata Gibran saat peresmian Pasar Legi, Kamis (20/1).

Gibran berkomitmen mengelola Pasar Legi agar menjadi pasar induk yang aman, nyaman, bersih tertata dan tidak kumuh. Sehingga, mendorong percepatan pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19,  sekaligus menggerakkan perekonomian Solo Raya.

”Apalagi, saat ini juga diterapkan teknologi pembayaran nontunai pada transaksi jual beli maupun pembayaran retribusi, yang membuat transaksi lebih efisien,” lanjut Gibran.

Pada kesempatan yang sama, ketua DPR RI, Puan Mahari meminta seusai revitalisasi, Pasar Legi menjadi simbol kebangkitan ekonomi Kota Surakarta pascapandemi. Ada peningkatan ekonomi lokal yang menjadi kebanggaan warga Kota Surakarta.

“Saya harapkan setelah diresmikan, pedagang dan pengunjung mampu merawat dan menjaga kebersihan pasar, dan tidak lupa terus menerapkan protokol kesehatan karena pandemi belumlah usai,” terangnya.

Sementara itu, Menteri PUPR, Basuki Hadimuljono menjelaskan, program revitalisasi pasar tradisional merupakan program prioritas Presiden RI Joko Widodo. Menurutnya, program revitalisasi ini dilakukan agar pasar tradisional lebih higienis, nyaman dan aman untuk berbelanja. Sehingga dapat meningkatkan perekonomian daerah.

“Pasar Legi merupakan pasar tradisional ke-15 yang diresmikan Ketua DPR RI di seluruh Indonesia. Mulai dari Trenggalek, Ngawi, Pasar Johar, Pasar Gede Klaten, Jogja dan di Jawa Tengah masih ada 14 pasar tradisional yang akan diperbaiki sesuai dengan Perpres,” terangnya.