Buntut Kasus Jilbab di Sragen, Ganjar: Guru di Jateng Teken Surat Siap Dicopot

Buntut Kasus Jilbab di Sragen, Ganjar: Guru di Jateng Teken Surat Siap Dicopot Gubernur Jawa Tengah, Ganjar Pranowo, saat memberikan tanggapan terkait kasus guru di Sragen yang merundung siswanya karena tidak berjilbab. Foto: jatengprov.go.id

Semarang, Pos Jateng – Gubernur Jawa Tengah (Jateng), Ganjar Pranowo, menegaskan seluruh guru di wilayahnya menandatangani surat pernyataan siap dicopot jika terbukti melakukan aksi perundungan dan intoleransi. Hal tersebut menyusul kasus dugaan perundungan guru kepada siswinya yang tidak berjilbab di SMAN 1 Sumberlawang, Sragen.

Diketahui, siswi SMAN 1 Sumberlawang Kabupaten Sragen, S (15), diduga menjadi korban perundungan salah satu guru matematika karena tidak memakai jilbab saat kegiatan belajar mengajar (KBM). Akibat perrundungan itu, S mengalami trauma dan enggan masuk sekolah.

Diketahui, siswi SMAN 1 Sumberlawang Kabupaten Sragen, S (15), diduga menjadi korban perundungan karena tidak memakai jilbab saat kegiatan belajar mengajar (KBM) yang dilakukan oleh salah satu guru matematika. Akibat peristiwa tersebut, S mengalami syok dan enggan masuk sekolah.

Ganjar menambahkan, tugas guru seharusnya membimbing murid agar berkembang, bukan justru mem-bully. Ia sudah meminta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) untuk mengingatkan para guru terkait perundungan di lingkungan sekolah.

“Biarkanlah mereka (murid) berkembang, mestinya guru memberikan konseling dengan baik. Bukan kemudian mem-bully dengan alasan apapun Saya sudah mengingatkan ini berkali-kali jadi kalau anda melanggar, anda berhadapan dengan saya," imbuhnya.

Sementara itu, Kepala Disdikbud Jateng, Uswatun Khasanah, mengatakan pihaknya akan menggelar pembinaan guru setelah kasus perundungan ini.

“Kita akan berikan pembinaan kepada guru-guru setelah kasus ini,” pungkasnya.