BPIP Sosialisasikan Pancasila ke GSNI di Yogyakarta

BPIP Sosialisasikan Pancasila ke GSNI di Yogyakarta Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Lia Kian, saat membuka sosialisasi di Yogyakarta, Sabtu (14/12/2019). (Foto&keterangan: Antara).

YOGYAKARTA - Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP) menyosialisasikan Pancasila kepada ratusan siswa seluruh Indonesia, yang tergabung dalam Gerakan Siswa Nasional Indonesia (GSNI). Gunanya untuk memberikan pemahaman tentang dasar negara dan pandangan hidup bangsa Indonesia.

"Kegiatan ini sangat tepat, karena berdasarkan data yang ada, sebanyak 127 juta penduduk berada di rentang usia 17 sampai 40 tahun, atau masuk kategori milenial anak-anak muda," kata Staf Khusus Ketua Dewan Pengarah Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Lia Kian, saat membuka sosialisasi di Yogyakarta, Sabtu (14/12).

Sosialisasi Pancasila dengan tema "Gotong Royong Membumikan Pancasila di kalangan Milenial" tersebut, diikuti ratusan siswa kelas X, XI dan XII atau setingkat pelajar sekolah menengah atas (SMA) sederajat, dari Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dan Jawa Tengah (Jateng), serta daerah lainnya.

Pada kesempatan tersebut, para siswa GSNI juga dikenalkan dengan lagu Indonesia Raya tiga Stanza yang juga ciptaan WR Supratman. Lagu dikenalkan dan diajak dinyanyikan bersama, karena menurut BPIP dalam liriknya penuh makna, apalagi di stanza kedua dan tiga.

Menurut Lia, generasi milenial sekarang ini sedang menghadapi arus globalisasi, arus westernisasi, arus informasi, oleh karena itu BPIP hadir untuk mengenalkan kembali kepada para siswa nasional, tentang pentingnya pembumian Pancasila.

"Pancasila itu adalah dasar negara, Pancasila pandangan hidup bangsa, Pancasila adalah filsafat bangsa, memang ada sebuah kealpaan masa lalu apabila kita lihat 10 tahun lalu, adik-adik sedikit sekali mengenal Pancasila dalam pendidikan Pancasila," imbuhnya.

Karena itu, lanjutnya, pada fase ini Pancasila beserta dengan nilai-nilainya harus terus dikenalkan lebih jauh kepada generasi milenial, termasuk generasi saat ini. Sebab, itu sesuai visi bersama dan program Presiden Jokowi, di mana salah satunya adalah pengembangan sumber daya manusia (SDM).

"Proses pembumian Pancasila ini maka kita diskusikan bersama, menjadi perenungan bersama bagi kita semua. Tentunya ini juga sebagai proses mencari jati diri, proses saling mengenal Pancasila yang diperkenalkan oleh Presiden Soekarno," katanya.

Selain mengenalkan Pancasila, BPIP juga menanamkan kepada para siswa atau ketika mahasiswa nanti, agar menjadi seorang pelajar yang baik dan aktif berorganisasi. Sehingga, selain menguasai pengetahuan dan teknologi, juga harus hidup dalam sebuah organisasi agar peka terhadap kondisi bangsa.

"Kalaupun menjadi seorang yang kutu buku, haruslah kutu buku yang linier dengan akselerasi berorganisasi. Jadilah siswa yang organisatoris, karena akan hampa dan hambar kalau IPK 4 tetapi ketika Anda selesai sarjana tidak bisa ngapa-ngapain, atau tidak bisa berbuat apa-apa," katanya. (Ant).