Pemerintah Provinsi Jawa Tengah mendorong investasi di bidang energi baru terbarukan (EBT). Salah satu cara yang dilakukan adalah dengan menawarkan enam kesempatan investasi melalui acara Central Java Renewable Energy Investment Forum (CJREIF) 2025.
Provinsi Jawa Tengah memiliki daya tarik tersendiri bagi investor asing untuk berinvestasi di berbagai bidang. Kali ini, ketertarikan itu berasal dari Malaka, sebuah negara bagian di Malaysia.
Kegiatan investasi yang berkembang pesat pada kuartal pertama 2025 memberikan dampak positif bagi sektor tenaga kerja di Jawa Tengah. Hasil ini tidak hanya menunjukkan adanya kemajuan ekonomi yang menguntungkan, tetapi juga berkontribusi dalam menurunkan tingkat pengangguran.
Gubernur Jawa Tengah, Ahmad Luthfi, menyambut investor yang ingin berinvestasi di daerahnya dengan memberikan karpet merah. Hal ini tentu saja dengan syarat bahwa semua ketentuan dipenuhi dan akan membawa keuntungan bagi masyarakat.
Hal ini dapat dilihat dari banyaknya investor yang tertarik menanamkan investasinya di Kabupaten Pati.
Proyek tersebut untuk meningkatkan investasi dan menyambut perkembangan kawasan industri di sekitar Kota Semarang.
Jateng dinilai masih menjadi pemerintah terbaik karena mampu menggenjot investasi sebagai upaya pemulihan ekonomi pascapandemi.
DPMPTSP Klaten terus mendorong pemulihan iklim investasi pascapandemi Covid-19, salah satunya dengan menggelar forum bisnis.
DPMPTSP Kabupaten Pemalang mencatat pasar investasi di Pemalang mencapai 150% dari target pada triwulan pertama 2022.
Hal tersebut sebagai kebijakan pamungkas pemerintah untuk meningkatkan pertumbuhan ekonomi di masa pandemi Covid-19.
Lihat lagi