Padi Organik Unggulan Kota Metro Dipanen, Luas Capai 60 Hektare

Padi Organik Unggulan Kota Metro Dipanen, Luas Capai 60 Hektare Wali Kota Metro, Wahdi bersama pejabat setempat saat memanen padi organik di Kampung Pengangguran, Kelurahan Yosodadi. Foto: metrokota.go.id

Kota Metro, Posjateng.id - Sebanyak 60 hektare (ha) lahan pertanian padi organik di Kampung Pengangguran, Kelurahan Yosodadi, Kota Metro berhasil dipanen. Varietas padi ini cukup sangat sehat karena mengoptimalkan pupuk kandang dan sama sekali tidak memakai bahan kimia.

Allhamdulilah seluas sawah 60 ha tidak ada yang namanya tidak panen. Padi yang ditanam di daerah ini tergolong menyehatkan, karena tidak memakai pupuk kimia melainkan mengoptimalkan pupuk kandang dan organik, yang didapat melalui bimbingan penyuluh,” kata lurah Yosodadi, Syaiful Anwar di sela-sela kegiatan panen raya, Minggu (20/3).

Pada kesempatan yang sama, Wali Kota Metro, Wahdi menyampaikan, panen kali ini tidak ada yang gagal. Sehingga, Kota Metro akan punya kedaulatan dalam pangan ke depannya.

Ia mencatat, dari jumlah sawah di Metro yang mempunyai luas 2.984 ha, hanya 10% yang tidak panen. Hal ini tentu bisa menghasilkan 35.000 ton padi per tahun.

“Hal tersebut juga merupakan harapan dari Provinsi Lampung untuk masuk dalam 5 (lima) besar penghasil beras terbesar di Indonesia, saat ini sudah masuk 2,075 juta ton pertahun,” kata Wahdi.

Ia juga mengapresiasi etos kerja warga Metro yang sangat ulet hingga menghasilkan jumlah panen yang sangat luas. Selain itu, ia juga memuji budaya gotong royong oleh warga yang sangat baik di bidang pertanian.

“Kota Metro secara geografis sangatlah baik, sehingga Kota Metro dapat berkembang, Selain itu, genetik masyarakat Metro juga hebat penuh dengan nilai silaturrahmi selalu bergotong royong. Dengan begitu, Kota Metro akan mampu terwujudnya Kota Metro Berpendidikan Sehat Sejahtera dan Berbudaya,” pungkasnya.