Gubernur Sumbar Datangi Ganjar, Belajar Cara Entaskan Kemiskinan

Gubernur Sumbar Datangi Ganjar, Belajar Cara Entaskan Kemiskinan Gubernur Sumbar, Mahyeldi Ansharullah saat beraudiensi dengan Gubernur jateng, Ganjar Pranowo. Foto: jatengprov.go.id

Semarang, Pos Jateng - Gubernur Sumatera Barat (Sumbar), Mahyeldi Ansharullah membawa jajarannya bertandang ke Jawa Tengah (Jateng) untuk belajar penanganan kemiskinan, Kamis (27/1). Ia menilai, program-program pengentasan kemiskinan yang dicanangkan oleh Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo sangat bagus, sehingga pihaknya harus bisa menduplikasikannya.

“Kedatangan kami ke Jateng menemui Pak Ganjar, karena melihat banyak prestasi yang telah diukir Jateng dalam berbagai hal. Makanya kami datang ke sini untuk belajar, salah satunya terkait penanganan kemiskinan,” kata Mahyeldi saat beraudiensi dengan Ganjar Pranowo.

Mayheldi menyebut, angka kemiskinan di Sumbar meningkat tajam saat pandemi. Dia melihat Jateng telah melakukan tindakan-tindakan cepat dalam penyelesaian kemiskinan.

“Keberhasilan Pak Ganjar menjadi cerminan kami untuk membangun Sumbar menjadi lebih baik lagi. Apalagi beliau ini kan sudah senior, sudah periode kedua jadi gubernur. Saya kan baru setahun, jadi harus banyak belajar,” pungkasnya.

Sementara itu, Gubernur Jateng, Ganjar Pranowo mengatakan, persoalan kemiskinan memang menjadi momok setiap kepala daerah selama pandemi. Ia menjelaskan, angka kemiskinan di wilayahnya naik tajam periode September 2019.

“Pak Wapres meminta kita menyelesaikan kemiskinan ekstrem dalam tiga bulan. Ada lima kabupaten yang menjadi pilot project dan dari pusat hanya diberi top up sebesar Rp300 ribu. Saya katakan, itu kurang, karena rumahnya harus layak, ada fasilitas air bersih, listrik dan lain yang harus dipenuhi sebagai pemenuhan indikator,” jelasnya.

Untuk itu, pihaknya menggenjot pengentasan kemiskinan dengan berbagai program. Di antaranya rehabilitasi rumah tidak layak huni, penyediaan fasilitas air bersih, jamban, listrik dan lainnya.

“Kami tidak bisa kalau hanya menggunakan APBD, makanya kami optimalkan CSR, baznas, serta filantropi. Di Jateng ini kami wajibkan satu OPD mendampingi satu desa binaan dan menyelesaikan kemiskinan di sana,” bebernya.

Selain itu, program-program lain juga digenjot, seperti membuat fasilitas pendidikan gratis bagi siswa miskin dengan SMK Jateng.

“Dengan peningkatan pendidikan itu, diharapkan anak-anak miskin bisa memperbaiki kehidupan ekonomi keluarganya,” pungkasnya.