DPR: Vaksinasi dan PPKM mikro tekan kasus Covid-19
DPR: Vaksinasi dan PPKM mikro tekan kasus Covid-19
Anggota Komisi IX DPR, Rahmad Handoyo, berpendapat, pelaksanaan vaksinasi dan pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) berhasil menekan kasus positif Covid-19. Hal itu terlihat dari menurunnya tren kasus harian akhir-akhir ini dibandingkan Januari 2021.
"PPKM pantas kita apresiasi karena menunjukan tren positif. Yang terpapar mulai menurun, jadi saya kira, PPKM cukup berhasil," katanya, Sabtu (6/3).
Namun demikian, semua pihak diminta tak berpuas diri dan lengah. "Justru PPKM yang sudah cukup bagus ini kita pertahankan."
"Kemudian, sambung dia, "kita anjurkan ke semua dalam setiap kesempatan, bahwa protokol kesehatan harga mati karena itu paling efektif."
Rahmad pun mengajak semua kalangan menyukseskan program vaksinasi Covid-19 lantaran akan menambah optimisme dan menjadi salah satu kunci penting dalam pengendalian pandemi.
"Pertama, adalah protokol kesehatan; yang kedua, adalah program vaksinasi berjalan sukses sehingga terbentuk herd immunity (kekebalan kelompok), sehingga kekebalan kelompok di masyarakat terbentuk. Otomatis untuk melawan Covid-19 kita semakin bisa mengendalikan," tuturnya.
Apabila kekebalan kelompok terbentuk, menurutnya, dampak paparan Covid-19 takkan terlalu parah. Karenanya, program imunisasi mesti didukung. "Mari kita sukseskan vaksinasi."
Pemerintah memutuskan memperpanjang PPKM mikro hingga 22 Maret. Ini tertuang dalam Instruksi Menteri Dalam Negeri (Inmendagri) Nomor 5 Tahun 2021 tentang Perberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat Berbasis Mikro dan Mengoptimalkan Posko Penanganan Covid-19 dan Kelurahan untuk Pengendalian Penyebaran Covid-19.
PPKM dilaksanakan di DKI Jakarta, Jawa Barat, Banten, DIY, Jawa Timur, Bali, Sumatera Utara, Kalimantan Timur, dan Sulawesi Selatan. Alasannya, tergolong daerah yang memenuhi salah satu kriteria zonasi pengendalian wilayah hingga tingkat RT.
Sementara itu, Satgas Penanganan Covid-19 mencatat, pelaksanaan tahap I telah disuntikkan kepada 2.286.123 orang kelompok prioritas atau 5,67% dari target. Sedangkan tahap II sudah menyasar 1.100.228 jiwa (2,73%).
Presiden Joko Widodo (Jokowi) berkeyakinan, Indonesia bisa mempercepat vaksinasi karena dosisnya terus datang. Sebanyak 4,6 juta dosis vaksin Covid-19 siap pakai produksi AstraZeneca dijadwalkan tiba pada Maret.
Komentar