DPR dukung langkah pemerintah dapatkan vaksin

DPR dukung langkah pemerintah dapatkan vaksin Ilustrasi. Pixabay

DPR akan mendukung semua kebijakan pemerintah untuk mendapatkan vaksin Covid-19 mengingat "penawar" tersebut berperan penting dalam menekan kasus positif.

"DPR tentu mendukung setiap kebijakan pemerintah dalam mendapatkan vaksin sesuai regulasi yang ada," kata Ketua Komisi IX DPR, Felly Estelita Runtuwene, Minggu (11/4).

Pengadaan vaksin global mengalami kendala, termasuk Indonesia, menyusul kebijakan negara produsen membatasi penjualannya. Presiden Joko Widodo (Jokowi) pun mengajak pemimpin negara lain menolak nasionalisme vaksin saat Konferensi Tingkat Tinggi Developing Eight (KTT D-8) 

Menurut Felly, vaksin merupakan barang publik sehingga tidak boleh ada pembatasan produksi dan distribusi. Karenanya, bagi dia, penegasan sikap presiden dalam forum dunia tersebut amat penting.

"Komisi IX DPR sejalan dengan sikap presiden yang menolak nasionalisme vaksin," jelasnya.

Dirinya melanjutkan, ada beberapa hal yang harus dilakukan pemerintah untuk mencegah kekurangan stok vaksin menyusul terjadinya embargo dari negara produsen. "Pertama, tetap mengedepankan penerapan protokol kesehatan secara ketat."

Lalu, membuat penyesuaian penerima vaksin agar benar-benar tepat sasaran dan orang berisiko tinggi. Lanjut usia dan tenaga pendidik, misalnya.

"Kemudian, pemerintah sudah saatnya memberikan kesempatan selebar-lebarnya dan seluas-luasnya untuk pengembangan vaksin dalam negeri," imbuhnya.

Felly menilai, pemerintah sudah berupaya memenuhi kebutuhan stok vaksin Covid-19 melalui diplomasi oleh Kementerian Luar Negeri (Kemlu) dan Kementerian Kesehatan (Kemenkes). "Untuk bisa membuka peluang kerja sama dengan perusahaan kandidat vaksin."

Dalam rapat kerja dengan Komisi IX DPR pada Jumat (9/4), Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin, mengatakan, pemerintah melakukan berbagai hal untuk menjaga pasokan vaksin. Bernegosiasi dengan Global Alliance for Vaccine and Immunization (GAVI) dan AstraZeneca, salah satunya.

Upaya lainnya, mendorong pengadaan vaksin gotong royong. Pengadaan tersebut diklaim telah mendapatkan komitmen dari Sputnik, Cansino, dan Sinopharm.