Film Mencari Soetedja Tayang Hari Ini

Film Mencari Soetedja Tayang Hari Ini Film Mencari Soetedja. (Foto: Twitter/@clc_purbalingga)

Banyumas - Film dokumenter "Mencari Seotedja" digelar di Rajawali Theatre Purwokerto, Kabupaten Banyumas, Jawa Tengah (Jateng), hari ini (Kamis, 15/11). Film mengangkat sosok komponis Raden Soetedja Purwodibroto, yang terkenal lewat lagu "Di tepinya Sungai Serayu".

Sutradara Mencari Soetedja, Bowo Leksono, mengaku, proses riset film berlangsung hingga delapan tahun. Penggarapan film berbekal kliping fotokopian koleksi keluarga, untuk mengulkan data primer dan sekunder.

"Proses pencarian narasi tentang Soetedja ini, cukup sulit. Bahan artikel dari media massa, blog, tulisan salah satu narasumber film (Sugeng Wijono), hingga wawancara dengan putra-putri Soetedja, benar-benar harus melakukan penggalian secara mendalam," bebernya, Rabu (14/11).

Dokumenter 24 menit tersebut, bertutur mengalir dari anak dan keponakan Raden Soetedja. Ada pihak-pihak yang merasa bersinggungan secara kesejarahan.

Proses pengambilan gambar dilakukan di beberapa lokasi. Di antaranya, Banyumas, komplek Pasar Purwareja Klampok, Banjarnegara, Jakarta Pusat, Bekasi, Depok, Tangerang, dan Bandung.

Ada kendala saat melakukan riset. Pasalnya, tokoh-tokoh yang hidup sezaman dan ikut berkarya bersama Soetedja telah tiada. S. Bachri, Bing Slamet, dan perwira tinggi Angkatan Udara Republik Indonesia (AURI) sekaligus pendiri Irama Record Suyoso Karsono, misalnya.

Nien Lesmana, istri mendiang Jack Lesmana sekalogis ibunda musisi jazz Indra Lesmana, penyanyi yang banyak membawakan karya Soetedja, pun meninggal pada 2017. Demikian pula para seniman Purwokerto yang pernah mengisi kesenian di RRI Purwokerto.

"Bagi kami, pencarian Soetedja ini takkan pernah selesai," aku Bowo. Karenanya, film itu diharapkan menjadi "pemancing riset" serta kepedulian pemerintah untuk menempatkan Soetedja sebagai tokoh musik modern dan panutan musikus. 

"Setidaknya, bukan sekadar menjadi nama Gedung Kesenian yang tak kunjung selesai dibangun," imbuh dia seakan mengkritik.

Film ini, digarap Jaringan Kerja Film Banyumas Raya (JKFB) dan Cinema Lovers Community (CLC) Purbalingga bekerja sama dengan Direktorat Sejarah Ditjen Kebudayaan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud).

Rencananya, film diputar berkeliling di ruang-ruang diskusi publik serta diapresiasi komunitas film, musik, maupun lainnya. Khususnya, masyarakat yang mengenal Soetedja lewat lagu "Di Tepinya Sungai Serayu".