Pemerintah Genjot Pangan Lokal Pengganti Komoditas Impor

Kementan menyiapkan strategi berupa peningkatan produktivitas dan diversifikasi pangan lokal.
Sabtu, 13 Agst 2022 17:53 WIB Author - Mosi Retnani

Pemerintah melalui Kementerian Pertanian (Kementan) menggenjot produksi beberapa pangan lokal sebagai upaya melepas ketergantungan impor. Sejumlah komoditas pangan impor, seperti gandum, sempat terkendala karena perang Rusia-Ukraina. Sementara Indonesia punya aneka komoditas pengganti.

Direktur Serealia, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan, Kementan M Ismail Wahab mengatakan Indonesia tidak lagi mengimpor beras medium sejak tahun 2019 karena produksi padi yang masih tinggi sehingga mampu mengimbangi kebutuhan dalam negeri. Namun untuk jagung, kedelai, dan gandum diakui masih bergantung dari impor.

Oleh karena itu, kata dia, Kementan menyiapkan strategi berupa peningkatan produktivitas dan diversifikasi pangan lokal di tengah-tengah potensi munculnya krisis pangan dunia. Tidak cukup kita meningkatkan produksi pangan kita, kalau tanpa ada diversifikasi, kata Ismail, belum lama ini.

Untuk jagung, Indonesia masih mengandalkan impor guna memenuhi kebutuhan jagung pangan. Sementara jagung pakan tercatat tidak ada lagi impor dalam tiga tahun terakhir. Kita masih mengimpor jagung untuk pangan. Ini yang cukup besar. Tahun ini kita mencoba bagaimana jagung pakan ini bisa mensubstitusi jagung untuk pangan, katanya.

Mulai tahun ini, jelas dia, pemerintah berupaya mendongkrak produksi jagung rendah aflatoksin untuk menggantikan jagung pangan impor. Ini akan kita lakukan sehingga impornya bisa dikurangi dengan adanya produksi dalam negeri, ujarnya.

Baca juga :