Jaga Kestabilan Stok Beras, Pemkab Klaten Gencarkan Sidak ke Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu

Jaga Kestabilan Stok Beras, Pemkab Klaten Gencarkan Sidak ke Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu Bupati, Asisten Ekonomi dan Pembanguan Setda serta Kepala OPD Kabupaten Klaten Tinjau Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T), Gapoktan Tani Subur, Desa Tambak, Kecamatan Karangdowo. Foto: @humaskabklaten

Kabupaten Klaten, Pos Jateng – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Klaten menggencarkan sidak ke Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T), sebagai upaya menjaga kestabilan stok beras di Kabupaten Klaten. Bupati Klaten, Sri Mulyani mengatakan, meski Kabupaten Klaten surplus beras 54.000 Ton, sidak tetap dilakukan secara rutin.

“Stok beras untuk Bulan Ramadan Hari Raya Idul Fitri 1444 H aman bahkan Kabupaten Klaten Surplus sebesar 54.000 Ton beras. Bersama Organisasi Perangkat Daerah (OPD) saya rutin mengecek ketersediaan stok beras. Sehingga masyarakat dapat menjalankan ibadah puasa dengan tenang dan nyaman hingga Lebaran tiba,” tutup Sri, seperti dikutip dari akun Instagram pribadinya @yani_sunarno_snm, saat meninjau SP3T, Gapoktan Tani Subur, Desa Tambak, Kecamatan Karangdowo, Rabu (29/3).

Sebagai informasi, Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu (SP3T) merupakan tempat yang membantu petani menyediakan alat produksi pertanian mulai dari penanaman, pemeliharaan sampai pengolahan hasil pertanian pasca panen. Dengan peralatan pertanian modern, petani dapat bekerja secara efektif dan efisien untuk hasil produksi pertanian yang berkualitas.

Lebih lanjut, Sri memaparkan sidak juga bertujuan untuk memastikan kualitas beras lokal. Sebab, jika kualitas beras baik maka kesejahteraan petani akan meningkat.

“Ini diharapkan mampu mendorong sekaligus meningkatkan kesejahteraan para petani di Kabupaten Klaten, khususnya Desa Tambak, Karangdowo,” kata Sri, seperti dikutip dari akun instagram @humaskabklaten, Rabu (29/3).

Sri menambahkan kualitas beras yang baik akan meningkatkan kepercayaan masyarakat sebagai konsumen. Sehingga, masyarakat dapat menjadi pelanggan tetap beras produksi lokal.

“Jaga kualitasnya, agar masyarakat itu percaya dan terus membeli beras produksi sini,” tutup Sri.