Waspadai Ulat Grayak Serang Tanaman Jagung Gunungkidul

Waspadai Ulat Grayak Serang Tanaman Jagung Gunungkidul Ilustrasi. (Foto: Pixabay)

GUNUNGKIDUL - Petani Kabupaten Gunungkidul, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY), diminta, mewaspadai hama ulat grayak. Berpotensi menyerang tanaman jagung.

Organisme pengganggu tanaman (OPT) itu, kali pertama menyebar di Sumatera Barat. "Saat ini sudah ditemukan di Klaten," ucap Kabid Tanaman Pangan Dinas Pertanian dan Pangan (Distan) Gunungkidul, Raharjo Yuwono, Senin (16/9).

Ulat grayak memiliki jelajah tinggi. Reproduksinya pun tergolong cepat. Sehingga, mampu merusak tanaman secara singkat.

Ciri-ciri hama ini, memiliki garis bentuk huruf Y pada kepala. Lalu mempunyai empat pinacula besar pada A-8, tak punya scobinasi atau tonjolan halus pada integument tubuh, dan terdapat garis tebal pada lateral tubuh.

"Perbedaan serangan pada tanaman jagung adalah, ditemukannya lubang gerekan pada batang. Dan dijumpai populasi larva pada batang jagung," tuturnya.

Petani dianjurkan melalukan pengawasan sepekan atau 15 hari sekali. Pun tepat waktu dalam menanam. Guna mengantisipasi serangan hama tersebut.

"Bisa juga menggunakan patogen hama. Yaitu, mengumpulkan larva atau ulat yang mati karena penyakit. Kemudian diblender dan digunakan sebagai bahan penyemprotan," katanya.

Cara lain, tambah Raharjo, menggunakan jamur Beuveria bassiana (NPVS). Dapat pula secara manual dengan mengumpulkan larva dan telur. Lalu dihancurkan.

"Terakhir, pengendalian secara kimiawi. Dengan bahan aktif smamektin benzoat, siantraniliprol, dan tiametoksam," ujarnya, mengutip Antara.

Sementara, seorang petani di Kecamatan Patuk, Ngadiran, mengungkapkan, ulat grayak belum pernah menyerang tanaman petani. Pada masa tanam 2019.