Waspadai Banjir Lahar Merapi Kala Hujan

Waspadai Banjir Lahar Merapi Kala Hujan Foto ilustrasi lahar dingin Merapi (flickr).

SLEMAN-Warga Sleman Yogyakarta diimbau menjauhi daerah aliran sungai saat hujan sebagai langkah antisipasi terjadinya banjir lahar Gunung Merapi pascamemuntahkan awan panas pada Sabtu (09/11) pagi.

"Kalau hujan, kami imbau jangan ada yang berada di aliran sungai," kata Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Sleman, Makwan di Sleman.

Makwan memperkirakan, kalaupun terjadi banjir lahar hujan kemungkinan tidak akan mencapai daerah bawah gunung.

"Saat ini material vulkanis masih berada di sekitar puncak. Hujan jarang terjadi di puncak, hujan sering lereng Merapi," tuturnya.

"Jika terjadi banjir lahar hujan, tidak akan terlalu membahayakan pemukiman penduduk, karena saat ini kedalaman sungai yang berada di lereng Merapi sangat dalam," imbuhnya.

Misalnya, sambung dia, di Sungai Gendol yang palungnya dalam karena sudah ditambang sehingga saat terjadi lahar hujan, material vulkanik yang terbawa air akan mengisi bekas galian tambang terlebih dahulu.

BPBD setempat memprediksi banjir lahar hujan tidak akan sampai ke daerah bawah. 

"Apalagi material vulkanik yang dilontarkan Merapi tidak sebanyak seperti erupsi Merapi 2010," ungkap Makwan.

Sabo dan penahan banjir, kata dia, juga banyak dan kapasitasnya besar sehingga potensi membahayakan pemukiman penduduk kecil. 

Diketahui, Gunung Merapi di Perbatasan Daerah Istimewa Yogyakarta dan Jawa Tengah pada 9 November 2019 pukul 06.21 WIB menyemburkan awan panas dengan kolom letusan terpantau setinggi 1.500 meter dari puncak. (Ant)