Warga Yogyakarta Ramaikan Gelar Griya di Bangsal Kepatihan

Warga Yogyakarta Ramaikan Gelar Griya di Bangsal Kepatihan Gubernur DIY, Sri Sultan Hamengku Buwono X (kaca mata), bersama istri dan Wagub KGPAA Paku Alam X bersalaman dengan warga yang mengikuti gelar griya di Bangsal Kepatihan, kompleks Keraton Ngayogyakarta Hadiningrat, Kota Yogyakarta, DIY, Senin (10/6). (Foto: Twitter/@kominfodiy)

YOGYAKARTA - Warga Daerah Istimewa Yogyakarta mengikuti gelar griya (open house) di Bangsal Kepatihan, Kota Yogyakarta, Senin (10/6). Acara digelar pemerintah provinsi (pemprov) setempat.

"Ini merupakan rangkaian syawalan. Tidak hanya dengan masyarakat umum seperti sekarang ini. Nantinya, akan dilanjut keliling ke kabupaten/kota dan syawalan bersama Forkopimda," ujar Sekretaris Daerah DIY, Gatot Saptadi, beberapa saat lalu.

Satu per satu masyarakat yang hadir bertemu dan bersilaturahmi dengan Gubernur Sri Sultan Hamengku Buwono X dan Wakil Gubernur KGPAA Paku Alam X. Diharapkan warga kian dekat dengan pemimpinnya melalui acara tersebut.

Masyarakat mulai berdatangan sejak pukul 07.00. Padahal, menukil laman resmi Pemprov DIY, kegiatan baru mulai jam 09.00.

Kepala Badan Kepegawaian Daerah (BKD) DIY, Agus Supriyanto, senang dengan tingginya antusias publik dalam mengikuti gelar griya. "Harapan ke depan, bisa lebih ramai lagi," ucapnya pada kesempatan sama.

Kepala Bagian Humas Biro Umum Humas dan Protokol Setda DIY, Ditya Nanaryo, menambahkan, kegiatan ini sama seperti tahun-tahun sebelumnya. Diadakan di hari pertama kerja usai libur Lebaran.

"Pemda DIY menyiapkan 4.000 porsi makanan. Untuk menu, juga masih sama dengan tahun sebelumnya. Ada soto ayam, mie goreng dan godhog, nasi liwet, aneka jenang, dan teh serta air mineral," katanya.

Sementara, putri kedua Sri Sultan, GKR Condrokirono, berpandangan, tingginya antusias pengunjung membuktikan, masyarakat memiliki rasa menjaga silaturahmi dengan pemerintah. Diinginkannya terjalin keakraban pemerintah dengan masyarakat.

"Keakraban pemerintah dengan masyarakat ini, tentu diperlukan. Untuk meningkatkan kepercayaan masyarakat kepada pemerintah. Sehingga, pemerintah pun akan semakin baik menjalankan tugasnya," tuntas dia.